Thursday, January 14, 2016

Rapat Penanggulangan Kemiskinan

Kemiskinan mungkin adalah masalah yang sudah berusia sangat tua,bahkan mungkin sudah ada semenjak manusia dilahirkan ke muka bumi.

Pengentasan kemiskinan juga sudah diusahakan semenjak lama mulai dari jaman kerajaan sampai jaman republik.

Di era republik ini,isu kemiskinan kerapkali menjadi isu yang seksi bahkan menjadi komoditi bagi mereka yang suka mencari rente.

Menurut kepala Bappeda Kabupaten Bulukumba bahwa upaya penanggulangan kemiskinan harus dimulai dari berbagai aspek yaitu aspek ekonomi, sosial dan budaya. Lebih lanut dijelaskan bahwa di kabupaten bulukumba sudah terjadi penurunan kemiskinan dimana pada tahun 2013 angka kemiskinan mencapai 9% dan pada tahun 2014 turun menjadi 7%.

Untuk dinas kelautan dan perikanan sendiri, program dan kegiatan yang bersentuhan dengan penanggulangan kemiskinan cukup banyak. Namun program di DKP BULUKUMBA dapat dibagi 2 (dua) yaitu program yang bersifat preventif (pencegahan kemiskinan) dan program yang bersifat penanggulangan (action).

Adapun dua jenis program tersebut adalah:

1. Pencegahan berupa patroli sumber daya laut, restocking dan upaya perlindungan lainnya. Secara langsung program ini tidak berkorelasi dengan kemiskinan, padahal jika pengawasan sumberdaya tidak dilakukan dan terjadi kerusakan ekosistem laut dan perikanan, maka dipastikan bahwa nelayan akan terbawa ke arah kemiskinan karena pendapatan mereka terus menghilang dan bahkan bisa jadi menghilang.

2. pemberian bantuan langsung

Pemberian bantuan pada nelayan, pembudidaya dan masyarakat pesisir diberikan dalam bentuk alat saprodi, bantuan yang diberikan tidak ada lagi berupa uang, rupanya pihak DKP sudah memegang teguh filosofi "JANGAN KASI IKANNYA TAPI KASI KAILNYA".

Adapun jenis-jenis bantuan yang disalurkan dkp bulukumba berupa alat tangkap baik itu berupa kapal/perahu dan jaring. Untuk budidaya berupa bibit, tali, perahu pengangkut, sarana penjemuran, perbaikan saluran tambak dan introduksi teknologi.

Adapun total anggaran yang disalurkan ke masyarakat oleh pihak dkp bulukumba sebesar Rp.8.368.073.894. Angka ini tentu sangat ideal untuk membantu nelayan dan pembudidaya kita untuk memperbaiki hidupnya.

Friday, January 1, 2016

Expose Pelaksanaan Program&Kegiatan TA. 2016

Mungkin banyak yang sumringah dengan libur panjang Tahun baru 2016. Seakan tidak Afdol jika mereka dan keluarganya tanpa disertai dengan liburan dan kunjungan ke destinasi wisata favorit.

Namun cerita diatas "sedikit" berbeda dengan nasib segelintir PNS Bulukumba. Ya beda tipis hanya sekitar 180 derajat. Kalau yang lain bisa menikmati liburnya maka ada sub bagian dari setiap SKPD yang masih harus berkutat dengan kertas dengan nilai yang tertulis milyaran rupiah. Namun sayang sekali uang milyaran yang di kertas dan di paparkan kali ini hanya enak dalam lisan namun tidak enak dikantong. Kenapa tidak enak dikantong karena yang dibicarakan ini uang negara,tentu kita sebagai aparat sama sekali tidak berhak mengambilnya.

Kita lupakan prolog yang agak satir di atas. Mari kita ulas kenapa kami sebagai PNS khususnya sub bagian program di setiap SKPD harus merelakan waktu di hari sabtu ini.

Semua itu berangkat dari niat baik PEMDA Bulukumba yang ber cita-cita menjadi pemerintahan yang akuntable, transparan dan berkeadilan. Dari cita-cita ini kemudian Bapak Pj. BUPATI Bulukumba menginisiasi untuk melaksanakan ekspose pelaksanaan kegiatan TA. 2016.

Ekspose ini bertujuan untuk menganalis bahkan menguji ketepatan SKPD dalam meramu programnya. SKPD harus bisa membuktikan bahwa apa yang dianggarkan TA. 2016 betul-betul merupakan hasil kajian ilmiah atau usulan masyarakat. Sebuah program dan kegiatan dilaksanakan sebagai wujud implementasi dari kondisi realitas masyarakat.

Jika dalam ekspose ada SKPD yang tidak bisa meyakinkan partisipant bahwa kegiatan ini memang merupakan kebutuhan real masyarakat maka kegiatan itu dianjurkan untuk di review atau paling tidak bisa di jadikan pertimbangan dalam perubahan anggaran nantinya.

Namun demikian,dalam pelaksanaan ekpose ini terlihat SKPD masih asyik menjelaskan pagu anggaranya saja,bahkan terlena dengan buai pagu anggaran yang bahkan bernilai ratusan milyar. Umumnya SKPD tidak memberikan pemaparan kenapa,bagaimana dan untuk apa sebenarnya kegiatan ini dilaksanakan.

Jika masih begini kita hanya bisa berdoa semoga Bulukumba lebih baik di Tahun 2016