Saturday, April 29, 2023

MENGINTIP LEBIH DEKAT PROMINA, INOVASI YANG TEMBUS TOP 30 KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK PROV. SUL SEL 2023



   Kenapa diperlukan PROMINA?

Bantuan Pemerintah merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan kapasitas dan kapabilitas masyarakat demi meningkatkan posisi tawar (bargaining position) sehingga memiliki akses dan kemampuan untuk mengambil keuntungan timbal balik dari bantuan pemerintah yang diberikan. Peningkatan kapasitas masyarakat ini penting agar dapat meningkatkan kesejahteraan mereka secara mandiri. Namun demikian, dengan sistem manual yang diterapkan selama ini ternyata tidak semua masyarakat (nelayan) mengetahui bahwa ada bantuan yang disalurkan oleh OPD secara rutin tiap tahunnya. Begitupula nelayan yang sudah mengetahui sekalipun informasi bantuan ini cenderung masih kesulitan karena mereka masih harus mengantar proposal mereka ke dinas perikanan sehingga memerlukan biaya dan waktu dimana nelayan biasanya pergi melaut dan tidak punya kesempatan untuk datang ke kantor.

 

Untuk itu menurut Drs. Asrar A. Amir Kepala Dinas Perikanan, mengatakan bahwa dengan lahirnya PROMINA nelayan tidak perlu lagi ke kantor dinas perikanan untuk mendapatkan bantuan, mereka cukup mengakses www.kelautanperikanan.info dan mengupload semua persyaratan yang diminta dalam form. Ini tentunya sangat menguntungkan nelayan karena mengurangi biaya, tenaga dan waktu serta tetap dapat dilakukan dimana saja.

 

Selain itu, dengan sistem proposal manual maka penatausahaan proposal di dinas perikanan masih terkendala karena proposal yang masuk hanya disimpan diatas meja atau dalam lemari sehingga rawan hilang jika disimpan dalam waktu yang lama.

 

Untuk itu untuk menjamin keseteraan akses, transparansi dan efisiensi penyampaian proposal maka diperlukan terobosan baru berupa transformasi digital dimana untuk pengusulan proposal tidak perlu lagi disampaikan secara manual. Proposal dan informasi jenis bantuan cukup diakses melalui platform digital dengan menggunakan gadget yang sudah umum dimiliki oleh masyarakat sekarang yaitu HP android.

 

Adapun sasaran dari PROMINA adalah kelompok masyarakat terdiri dari nelayan, pembudidaya serta pengolah dan pemasar ikan sebagai objek penerima bantuan pemerintah. Selain itu PROMINA ini meningkatkan validitas bagian perencanaan di OPD karena melalui aplikasi ini usulan bantuan yang diusulkan oleh masyarakat teridentifikasi dengan baik.

 Apa itu PROMINA?

Inovasi PROMINA (Proposal Masyarakat Interaktif untuk Nelayan) diterapkan karena adanya kondisi kekurangan sistem pendistribusian bantuan di Dinas Perikanan. Pendistribusian bantuan kerap kali mendapat keluhan dari masyarakat karena proposal permintaan bantuan dari mereka sering hilang dalam pengarsipan dinas dan lambatnya respon dinas dalam memberikan informasi terkait status proposal mereka yaitu ditolak atau diterima. Proses penetapan calon penerima bantuan juga dikeluhkan kurang transparan dan tidak berkeadilan karena kelompok perikanan yang ditetapkan sebagai penerima tidak disebarluaskan ke khalayak umum.

Selain itu, menurut Kasubag Program Dinas Perikanan Muhammad Hanis,S.Pi kebutuhan jenis bantuan yang dibutuhkan oleh nelayan belum teridentifikasi dengan baik karena pada saat musrenbang nelayan tidak memiliki kapasitas untuk meyakinkan fasilitator dan peserta musrenbang untuk menjadikan usulan sektor perikanan menjadi usulan prioritas. Dengan adanya inovasi PROMINA usulan nelayan kini mudah teridentifikasi karena rekapitulasi usulan dari PROMINA jauh lebih spesifik dan betul-betul diisi sesuai kebutuhan mereka.

Tujuan Inovasi PROMINA

Adapun tujuan PROMINA sebagai berikut :

1.    Memberikan akses yang setara kepada semua nelayan & pembudidaya untuk mengusulkan dan   memperoleh bantuan dari Dinas Perikanan.

2.    Menjamin pendistribusian bantuan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan masyarakat.

3.    Tersedianya media interaktif bagi nelayan & pembudidaya dalam mengajukan usulan bantuan dan  terwujudnya tranparansi dan asas keadilan dalam penyaluran bantuan di Dinas Perikanan

 Keunikan Inovasi PROMINA

Menurut Kepala Bidang Perikanan Tangkap sekaligus sebagai Inovator Yusli Sandi,S.Kel, M.Si, ada beberapa keunikan dari  PROMINA yaitu tidak memerlukan biaya karena disusun oleh SDM yang ada di Dinas Perikanan sehingga tidak bergantung pada pihak pengembang aplikasi dan APBD.

PROMINA mudah dibuat sekaligus mudah direplikasi oleh siapapun karena menggunakan blog/web sederhana dengan memadukan form aplikasi tanpa pengkodean bahasa program.

PROMINA tidak perlu di Instal di HP namun tetap diakses melalui HP android hal ini untuk memudahkan masyakat yang memiliki keterbatasan memori HP agar tetap bisa mengaksesnya.

Asas aksesibiltas, transpransi dan keadilan pendistribusian bantuan lebih terjamin, karena informasi bantuan di OPD bisa diakses dimana saja, kelompok terpilih dipublikasikan secara online untuk transparansi serta penerima bantuan diseleksi berdasarkan urutan waktu dan kriteria secara jelas sehingga asas keadilan terjamin.

Dapat menjadi acuan bagi bagian perencana di OPD karena PROMINA ini menghasilkan data base rekapitulasi usulan langsung dari masyarakat, berdampak  pada alokasi kegiatan dalam DPA OPD betul-betul merupakan kebutuhan masyarakat bukan hanya kebutuhan hasil analisis oleh dinas yang belum tentu sesuai keinginanan masyarakat.

Apa yang Baru di Inovasi PROMINA?

Lebih lanjut Yusli menuturkan bahwa PROMINA mentransformasi secara digital pola pendistribusian bantuan, dimana sebelum PROMINA proposal harus diserahkan secara manual, sementara dengan PROMINA proposal menggunakan sistem online yang lebih efektif, untuk mengakses cukup scan barcode yang disiapkan atau diakses melalui laman www.kelautanperikanan.info. Sistem ini mengurangi tenaga,biaya dan waktu serta menjamin penyimpanan proposal karena dilakukan dengan sistem Cloud.

Barcode untuk mengakses PROMINA

 Apa Hasil yang diperoleh Setelah Penerapan PROMINA?

Inovator kembali menyampaikan bahwa PROMINA telah membawa bayak perubahan sebagai berikut :

a.    Hasil yang diperoleh

Inovasi PROMINA berhasil meningkatkan produksi dan nilai produksi perikanan tangkap, hal ini karena pendistribusian bantuan lebih tepat sasaran. Hanya masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan yang bisa mendapatkan bantuan pemerintah, sehingga alat produksi yang disalurkan betul-betul digunakan untuk peningkatan produksi perikanan. Berbeda jika penerima bantuan bukan nelayan maka alat produksi yang dibagikan berpotensi tidak terpakai bahkan hanya dijual, akibatnya bantuan yang disalurkan tidak akan berdampak pada peningkatan produksi.

Adapun trend produksi perikanan tangkap yaitu tahun 2021 sebesar 53.860,1 ton dengan nilai produksi sebesar Rp. 1.357.954.950.000 (Satu Triliun Tiga Ratus Lima Puluh Tujuh Milyar Sembilan Ratus Lima Puluh Empat Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) dan pada tahun 2022 meningkat 3% menjadi 55.522,6 ton dengan nilai produksi sebesar Rp. 1.358.701.978.000 (Satu Triliun Tiga Ratus Lima Puluh Delapan Milyar Tujuh Ratus Satu Juta Sembilan Ratus Tujuh Puluh Delapan Ribu Rupiah).

Peningkatan produksi ini juga sejalan dengan survey dampak sosial ekonomi yang dilakukan secara online pada kelompok penerima bantuan tahun 2022, dimana berdasarkan rekapitulasi terjadi peningkatan pendapatan nelayan rata-rata 16,8% setelah mendapatkan bantuan melalui PROMINA. Bahkan dari survey untuk penerima bantuan perahu fiber ada yang merasakan peningkatan pendapatan sampai 33%.

 

Survey Dampak Ekonomi via Online

b.    Dampak Pelaksanaan PROMINA

  Selain itu PROMINA  juga berdampak kepada mindset masyarakat terhadap urgensi berkelompok, selama ini masyarakat berfikir bahwa berkelompok itu tidak membawa manfaat, namun setelah penerapan PROMINA mindset tersebut dapat diubah, dimana terbukti sebelum adanya PROMINA (tahun 2020) jumlah kelompok perikanan yang teregistrasi sebesar 452 kelompok dan setelah penerapan PROMINA (tahun 2022) kelompok perikanan yang teregistrasi melonjak 91% menjadi 867 kelompok.

     PROMINA juga berdampak terhadap peningkatan literasi bantuan kepada masyarakat, karena memberi informasi secara utuh jenis-jenis bantuan yang disalurkan di Dinas Perikanan, menyebabkan jenis bantuan yang diusulkan masyarakat semakin bervariasi.

Anggapan bahwa Dinas Perikanan memiliki wilayah kerja hanya di wilayah pesisir berangsur-angsur dikurangi, dimana sebelum PROMINA pengusul bantuan selalu berasal dari masyarakat pesisir namun setelah penerapan PROMINA usulan sudah merata di semua kecamatan termasuk kecamatan non pesisir.

PROMINA bahkan berhasil mencegah penerima manfaat  yang dobel, karena mencegah individu untuk tergabung dalam lebih dari satu kelompok. Jika individu tergabung lebih dari satu kelompok mereka berpotensi menerima dobel bantuan atau satu individu menerima lebih dari satu jenis bantuan dalam waktu yang bersamaan. Adapun cara mendeteksinya adalah pendeteksian melalui Nomor Induk Kependudukan (NIK), jika ada NIK yang sama dengan anggota kelompok lain maka  dikeluarkan dari daftar calon penerima bantuan.

Tools di PROMINA untuk melacak nelayan via NIK

Bagaimana cara mengukur keberhasilan dan kendala dalam Pelaksanaan PROMINA?

Untuk melihat keberhasilan inovasi PROMINA dilakukan penilaian/asesmen melalui monitoring dan evaluasi (MONEV). Monev ini dilaksanakan dalam dua metode yaitu metode online dan metode offline. Metode online dilakukan untuk melihat dampak ekonomi yang dihasilkan dengan menyiapkan form evaluasi di laman www.kelautanperikanan.info. Form ini untuk menggali sejauh mana bantuan yang sudah diberikan memberi manfaat ekonomi terhadap keluarga penerima manfaat. Adapun identitas pengisi form tetap kami tampilkan karena form ini bukan merupakan survey kepuasan masyarakat namun hanya sebagai wadah untuk mengetahui hasil ekonomi yang didapatkan setelah menerima bantuan, sehingga pengisi form tidak akan merasa diintervensi  dan mereka mengisi form sebagaimana kondisi yang sebenarnya.

Untuk MONEV offline dilakukan secara berkala, yaitu setiap semester oleh tim monev untuk melihat apakah bantuan tersebut betul-betul dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Selain itu tim monev juga menggali kendala-kendala yang dihadapi oleh masyarakat dalam menjalankan usahanya.

Monev offline

Dari hasil asessment yang sudah dilakukan berupa monev semeteran, salah satu kendala yang dihadapi dalam implementasi PROMINA ini adalah keterbatasan sebagian nelayan dan pembudidaya dalam pengoperasian sistem teknologi informasi, dimana untuk memasukkan proposal mereka harus mengakses terlebih dahulu halaman web sehingga membutuhkan sedikit keterampilan dalam hal IT. Namun demikian kendala ini bisa diatasi karena Dinas Perikanan memiliki penyuluh perikanan di semua kecamatan untuk membantu dan mendampingi nelayan dalam mengakses PROMINA.

Apakah Layak PROMINA diadaptasi atau diterapkan di OPD lain?

Dengan penuh keyakinan Inovator mencoba meyakinkan publik dengan mengatakan bahwa Inovasi ini layak untuk direplikasi karena merupakan salah satu inovasi terbaik yang masuk dalam TOP 30 lomba Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik tingkat Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2023. Meskipun inovasi ini tidak tergantung pada pembiayaan namun dampaknya sangat signifikan terhadap kehidupan nelayan, karena hak akses, kesetaraan, keadilan dan transparansi betul-betul terjaga menyebabkan nelayan mendapatkan benefit yang luar biasa dan berdampak pada kondisi perekonomian yang tentunya  berdampak pula terhadap kondisi perekonomian daerah, hal ini terbukti perikanan tangkap pada tahun 2022 berkontribsi sebesar Rp.1.358.701.978.000 (Satu Triliun Tiga Ratus Lima Puluh Delapan Milyar Tujuh Ratus Satu Juta Sembilan Ratus Tujuh Puluh Delapan Ribu Rupiah) atau berkontribusi sebesar 21,25% dari PDRB sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan berdasar harga berlaku yaitu sebesar Rp.6.394.119.860.000. Kontribusi sub sektor perikanan ini baru memperhitungkan bidang perikanan tangkap belum memperhitungkan bidang lainnya.

Untuk OPD yang mempunyai tupoksi untuk mendistribuskan bantuan sangat memungkinkan untuk mereplikasi PROMINA, karena OPD lebih mudah mengidentifikasi jenis-jenis bantuan yang langsung berasal dari masyarakat dan memudahkan dalam merekapitulasi daftar kebutuhan masyarakat sehingga semua jenis bantuan yang diserahkan terjamin tepat sasaran dan sesuai kebutuhan.

Selain itu, meskipun PROMINA ini terkesan menggunakan teknologi IT dalam implementasinya, namun program ini sangat mudah direplikasi oleh OPD lain karena teknologi yang digunakan sangat mudah seperti penggunaan blog/web sederhana dan pengkodean form melalui aplikasi form yang sudah tersedia tanpa perlu menyusun sendiri bahasa program berbasis visual basic dan sebagainya.

Apa Harapan PROMINA kedepan?

Harapan kami semoga PROMINA menjadi trigger bagi para calon inovator di semua OPD. Selama ini banyak teman-teman yang berfikir bahwa untuk memulai sebuah inovasi dibutuhkan biaya yang tidak sedikit sehingga ini menjatuhkan semangat mereka untuk berkreasi demi sebuah perubahan, padahal potensi dari para inovator di OPD sangat besar, Cuma semangat mereka terkadang surut ketika dihadapkan dengan permasalahan pembiayaan ataupu kurangnya dukungan dari lingkungan kantor masing-masing. PROMINA dengan segala keterbatasannya, telah membuktikan bahwa meskipun Inovasi ini sama sekali tidak berbiaya namun tetap mampu masuk dalam jajaran elit TOP 30 KIPP Sul Sel.

 

           

 

 

 

Thursday, April 20, 2023

DAFTAR PENERIMA BANTUAN DINAS PERIKANAN YANG BERSUMBER DARI DANA DAU TAHUN 2022


Rumpon Bantuan Dinas Perikanan

Untuk menjamin transparansi penyaluran bantuan di Dinas Periknanan Bulukumba, maka dengan ini kami sajikan daftar kelompok penerima yang bersumber dari Dana Alokasi Umum TA. 2022 untuk Bidang Perikanan Tangkap sebagai berikut: