Thursday, January 27, 2022

SERTIFIKAT TANAH NELAYAN WUJUD KEPEDULIAN PEMERINTAH

 


Dinas Perikanan Kabupaten Bulukumba mengadakan acara sosialisasi Sertifikasi Hak Atas Tanah (SeHAT) Nelayan tahun Anggaran 2022 di Kelurahan Tanah Jaya Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba. Sosisalisasi dilaksanakan  di kantor kelurahan Tanah Jaya pada tanggal 27 Januari 2022 yang dihadiri oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Bulukumba, Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Sulsel dan Kepala Dinas Perikanan Kab. Bulukumba. serta calon peserta nominatif Sertifikasi Hak Atas Tanah (SeHAT) Nelayan tahun 2022.

Dalam rangka legalisasi aset nelayan serta meningkatkan jaminan akses permodalan bagi nelayan, kementerian kelautan dan perikanan bekerjasama dengan Kementerian Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dalam bentuk kegiatan fasilitasi Sertifikasi Hak Atas Tanah. Tujuan diadakan kegiatan tersebut yaitu 1. Memberikan kepastian hukum atas status tanah nelayan, 2. Memfasilitasi penyediaan aset yang dapat dimanfaatkan sebabagai jaminan modal usaha, 3. Menjamin keberlangsungan usaha nelayan melalui kegiatan pengembangan usaha nelayan.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap menyampaikan Kegiatan sosialisasi fasilitasi Sertifikasi Hak Atas Tanah (SeHAT) Nelayan tahun anggaran 2022 sebanyak 100 bidang 

Kabid Perikanan Tangkap menambahkan  bahwa Kriteria calon peserta yang dapat mengikuti program tersebut 1. Perorangan, Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki pekerjaan sebagai nelayan atau berstatus sebagai istri nelayan yang sah, 2. Mempunyai Kartu Nelayan/KUSUKA yang masih berlaku dan bagi nelayan yang di KTP tidak mencantumkan profesi sebagai nelayan harus membuat surat pernyataan bahwa benar-benar berprofesi sebagai nelayan dari Desa/kelurahan, 3. Melakukan penangkapan ikan baik yang tidak menggunakan kapal maupun yang menggunakan kapal perikanan berukuran kumulatif maksimum sebesar 30 GT, 4. Memiliki KTP dan KK, 5. Memiliki tanah pertanian atau non pertanian yang belum bersertifikat, 6. Memiliki dokumen alas hak atau bukti kepemilikan tanah, 7. Berdomisili di kecamatan atau berbatasan dengan kecamatan letak tanah pertanian yang akan disertifikatkan . 

  1. Adapaun  kriteria objek tanah yang bisa didaftarkan dalam kegiatan SeHAT nleyan ini adalah  Tanah tidak dalam sengketa, belum bersertfikat, bukan tanah hak miliki adat dan tidak masuk dalam kawasan hutan atau konservasi.
  2. Dalam hal tanah warisan yang belum dibagi diperlukan surat keterangan waris yang dibenarkan oleh dua orang saksi dan diketahui oleh kepala desa setempat.
  3. Untuk tanah hak milik adat disertai dengan surat keterangan dari kepala Desa

Kepala Dinas Perikanan Bulukumba juga menyebutkan bahwa Nelayan mestinya bangga dengan perhatian pemerintah. Usaha nelayan selama ini terkenal tidak Bankable karena modal utama nelayan berupa perahu menurut perbankan tidak dapat dijadikan agunan modal usaha, mengingat tingginya risiko kecelakaan kapal. Melihat kondisi ini Pemerintah tidak tinggal diam, mereka difasilitasi pensertifikatan dengan maksud selain sebagai alat legalisasi asset nelayan juga berfungsi sebagai alat untuk pengembangan modal usaha nelayan. Akhirnya kepala dinas perikanan bulukumba menutup dengan penyampaian kunci bahwa kami dari dinas perikanan tidak akan pernah berhenti memikirkan nelayan, program ini hanya bagian sangat kecil dari usaha peningkatan kesejahteraan nelayan.

 

Thursday, January 20, 2022

PELUANG INVESTASI RUMPUT LAUT BULUKUMBA



1.   Potensi Rumput Laut

  Komoditas Rumput Laut di Kab.Bulukumba merupakan salah satu komoditas     andalan. Hal ini karena komoditas Rumput Laut memberi kontibusi sifnificant terhadap penghasilan pembudidaya. Pada tahun 2020 Kab. Bulukumba menghasilkan rumput laut sebesar 191.389 ton dengan rata-rata harga sebesar Rp.2.500/Kg kondisi basah, maka komoditas ini menghasilkan nilai sebesar Rp. 404.051.000.000,-. (Empat Ratus Empat Juta Lima Puluh Satu Juta Rupiah).

Jumlah RTP pembudidaya rumput laut pada tahun 2020 yaitu 3.173 keluarga, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata penghasilan per 1 RTP pembudidaya rumput laut sebesar Rp. 127.340.000 / Tahun, jika diratakan perbulan berarti setiap RTP menghasilkan Rp. 10.612.000 / Bulan, penghasilan ini belum memperhitungkan biaya produksi dan biaya operasional lainnya yang bisa mencapai sekitar 40% dari hasil produksi, namun penghasilan tersebut tentunya sangat tinggi karena sudah melampaui UMR (Upah Minimum Regional), sehingga kedepan sektor ini dapat dijadikan  andalan dalam mengentaskan kemiskinan daerah, dan mengurangi pengangguran. Potensi pengembangan rumput laut ini masih terbuka lebar, karena potensi pengembangan rumput laut yang dimiliki oleh Kab. Bulukumba adalah sekitar 9.000 Ha dan yang terkelola baru sekitar 7.000 Ha.

No

Tahun

Produksi (Ton)

Per Tahun

Per Bulan

1

2016

158.440

13.203

2

2017

159.325

13.277

3

2018

178.000

14.833

4

2019

176.531

14.710

5

2020

191.389

15.949

Tabel 1: Perkembangan Produksi Rumput laut dari tahun ke tahun

1.   Potensi Investasi

Budidaya rumput laut yang intensif untuk saat ini masih berada pada pantai selatan yang terdiri  4 kecamatan yakni Kecamatan Gantarang, Kecamatan Ujung Bulu, Kecamatan Ujung Loe dan Kecamatan Bonto Bahari. Sementara 3 kecamatan lainnya masih belum dilaksanakan budidaya intensif. Untuk itu kedepan potensi pengembangan akan diupayakan dengan cara ekstensifikasi lahan yaitu dengan melaksanakan budidaya rumput laut intensif pada 3 kecamatan dimaksud. Berikut disajikan dalam peta kesesuain pengembangan rumput laut.

 

Gambar 1: Peta Budidaya Rumput Laut

Dari peta terlihat (warna kuning) bahwa hanya pantai bagian selatan yang termanfaatkan untuk areal budidaya rumput laut, sementara pantai timur belum dimanfaatkan untuk budidaya, kalaupun ada hanya dalam skala kecil, sehingga masih rentan terhadap serangan predator. Hal ini karena pada pantai timur ini  terdapat banyak ikan karang yang merupakan predator rumput laut.

          Penyebab lain lambatnya perkembangan budidaya rumput laut di pantai timur adalah karena geomorfologi pantai timur yang cenderung curam dengan kisaran pasang surut yang tinggi, sehingga membutuhkan sebuah input metode berbudidaya yang berbeda dibandingkan dengan metode budidaya yang dilaksanakan di wilayah pantai selatan. Dengan demikian pengembangan rumput laut kedepan memerlukan input investasi yang lebih besar pula.

          Adapun panjang garis pantai yang potensial untuk budidaya rumput laut di Pantai Selatan yaitu sepanjang 51,96 Km dengan luas eksisting budidaya 7.000 an Ha, dan panjang garis pantai timur sepanjang 50,69 km dengan luasan areal yang memungkinkan sekitar 5.709 Ha. Adapun hasil poligon Budidaya Rumput Laut sebagai berikut :

Gambar 2 : Kawasan Budidaya Rumput Laut

Dari gambar diatas terlihat bahwa poligon warna hijau merupakan wilayah budidaya rumput laut eksisting dan merupakan kawasan yang berada pada bagian selatan bulukumba, sementara untuk pantai timur adalah warna biru dan saat ini baru merupakan kawasan potensi budidaya rumput laut.



Monday, January 17, 2022

JALAN TERJAL INOVASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT BULUKUMBA

 



Jika melaksanakan metode budidaya sebagaimana biasanya (Business as Usual) yaitu penggunaan metode budidaya tali bentang, sebenarnya Dinas Perikanan sudah lama menerapkan dalam aplikasi ke seharian pembudidaya, namun seiring dengan waktu ditemukan banyak kendala dengan metode ini. Pertumbuhan rumput laut tidak bisa sebagaimana mestinya, karena selama proses pembudidayaan rumput laut harus berinteraksi secara langsung dengan lingkungan perairan sekitar, akibatnya pertumbuhan rumput laut terhambat karena harus berhadap-hadapan dengan gelombang dan para predator. Selain itu dengan tali bentang rumput laut harus di patah terlebih dahulu dan tentunya menyebabkan luka pada rumput laut. Penderitaan rumput laut ini juga semakin bertambah karena dia harus diikat di tali bentang sehingga menghalangi jaringan Tahllus untuk berkembang.

Untuk itu para crew Dinas Perikanan tidak tinggal diam dengan persoalan ini, meski diketahui bahwa menjamin kesuksesan keramba rumput laut ini juga sangat sulit karena metode ini adalah metode baru diperkenalkan ke pembudidaya Bulukumba, tentu ada risiko kegagalan yang mengintai berbeda jika mengembangkan metode budidaya lainnya dimana pembudidaya sudah cukup faham. Meski demikian risiko itu haru diambil, karena kepentingan kemajuan Kabupaten Bulukumba jauh lebih penting ketimbang zona nyaman yang selama ini kita tempuh.

Lalu kenapa pengenalan metode ini begitu penting??, hal ini karena adanya persoalan budidaya seperti perebutan lahan budidaya, munculnya berbagai penyakit, gelombang besar dapat merusak rumput laut, banyaknya hewan predator dan lambannya pertumbuhan rumput laut dengan metode konvensional.



Adapun keunggulan budidaya rumput laut dari pipa paralon sebagai berikut :

Ò  Mudah dirakit.  Alat ini terbuat dari pipa paralon ukuran 4 Inch

Ò  Tahan lama. Tidak berkarat dapat bertahan 20 – 25 tahun pemakaian (kondisi perairan tenang).

Ò  Mudah dirawat. Untuk memberikan hasil yang cukup optimal, maka dibutuhkan 1 buah jaring luar cadangan sebagai jaring pengganti setiap kali masa penanaman.

Ò  Dengan bentuk yang sederhana dan mengapung dipermukaan air, alat ini dapat diletakkan disemua bentuk dan level topografi

Ò  Alat ini sangat mudah untuk dipindahkan kelokasi yang kita inginkan.

Ò  Alat ini terbukti cukup efektive melindungi rumput laut dari berbagai serangan hama pemakan rumput laut.

Ò  Rumput laut akan bersih dari berbagai kotoran penempel yang ada dilautan.

Ò  Alat ini terbukti dapat menurunkan potensi penyerangan penyakit ice-ice.  Penyakit ice-ice umumnya disebabkan oleh perubahan suhu dan salinitas yang mendadak dipermukaan perairan. Alat ini didisain menyimpan rumput laut pada kedalaman 50 – 60 cm dibawah permukaan laut.

Ò  Volume budidaya pada alat ini cukup besar dengan kapasitas mencapai 40 – 80 kg basah yang dalam kurun 30 hari sudah dapat mencapai 160 – 320 kg basah pertiap alat kurungan.

Ò  Biaya operasional rendah karena tidak butuh biaya ikat.

Ò  Disain alat ini tidak memerlukan lokasi budidaya yang besar. 

Ò  Alat ini dapat menghindarkan potensi perselisihan diantara pengguna lahan pesisir dan laut.  Pada alat budidaya longline dengan bentangan yang sangat luas, tidak jarang terjadi perselisihan diantara pengguna laut.  Alat ini akan sangat teratur dilaut dan tidak mengakibatkan tumpang tindih penggunaan lahan

Cara Maintenance Alat

Ò  Diperlukan permbersihan jaring saat budidaya, minimal 1 x panen.

Ò  Untuk menjaga ketahanan alat baiknya jaring diganti secara periodik (dibersihkan di darat) untuk menghindari banyak biota yang menempel



 

ORGANISASI RAMPING - AKURAT UNTUK TEROBOSAN SEKTOR PERIKANAN

 


Salah satu reformasi yang dilakukan oleh Bupati Bulukumba baru - baru ini adalah perampingan kelembagaan, perampingan ini sesuai dengan semangat Millenial yang bekerja lebih simpel dan Goal Oriented, bukan pada organisasi yang gemuk, lamban dan birokratis.Organisasi yang ramping serta tepat dan akurat merupakan hal-hal yang dibutuhkan sebagai kunci guna mewujudkan berbagai program terobosan salah satunya di sektor kelautan dan perikanan Bulukumba.

Meski secara kontribusi di perekonomian daerah, sektor perikanan merupakan salah satu kontributor terbesar, namun organisasi di sektor ini juga tak luput dari upaya perampingan, karena perampingan ini bagai obat diet yang membuat pergerakan bisa lebih efisien.

"Pelaksanaan seluruh program terobosan tentunya harus didukung oleh kelembagaan  yang tepat dan akurat, ramping namun tetap mampu menjawab kebutuhan yang ada dan tidak justru menghambat pelaksanaan program yang telah direncanakan, diperlukan sinergi semua pihak sangat dibutuhkan dalam mengakselerasi berbagai program terobosan di sektor kelautan dan perikanan yang telah ditetapkan.

Untuk itu, seluruh elemen terkait, terutama para Pejabat Fungsional yang baru - baru ini disetarakan dari jabatan eselon IV semestinya menjadi Faktor Kunci untuk mengakselerasi program terobosan yang sudah ditetapkan. Peralihan ke fungsional ini akan membuat sistem kerja lebih efektif, karena mereka tidak lagi terikat pada unsur - unsur birokrasi dan terfokus pada tugas dan fungsi yang telah ditetapkan. Sistem ini tentunya mendukung program terobosan sebelumnya yang berupa program 1.000 rumpon, penyediaan kolam labuh, New Budidaya Rumput laut dari pipa paralon dan reformasi penyaluran bantuan yang tepat sasaran. 






Tuesday, January 11, 2022

PERIKANAN ACCELERATE 2022

 

Menyambut awal tahun 2022 dan semangat pimpinan baru, Dinas Perikanan Bulukumba yang saat ini dipimpin oleh Drs. Asrar A. Amir langsung melaksanakan rapat dengan Staf Dinas Perikanan. Pertemuan ini selain untuk memberi gambaran umum dan masukan positif buat pimpinan baru juga sebagai langkah persiapan dalam pelaksanaan kegiatan 2022. 

Sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu sektor prioritas Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba terpilih, di sektor ini digantungkan harapan kontribusi yang begitu besar baik itu berupa kontribusi perekonomian daerah dalam bentuk PDRB maupun kontribusi langsung ke APBD berupa PAD. Kontribusi PDRB pada tahun 2021 merupakan salah satu sektor penyumbang tertinggi dengan kisaran kontribusi sekitar 1,7 Triliun rupiah.

Capaian tersebut tentu saja tidak membuat para pemangku kepentingan bidang perikanan berpangku tangan, bahkan pada Tahun 2022 Dinas Perikanan berencana mengakselerasi pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dituangkan dalam APBD. Untuk itu pada tahun 2022 kami berkomitmen dengan Tagline "Accelerate Perikanan 2022", tagline ini juga pengejawantahan keinginan pemerintah pusat yaitu Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

Pada tahun 2022 ini dinas perikanan akan melaksanakan program 1.000 Rumpon, Penyediaan kolam labuh dan penyediaan keramba rumput laut. Jumlah rumpon yang akan disalurkan pada tahun 2022 sejumlah 138 Unit, sementara kolam labuh baru pada tahapan perencanaan yaitu penyusunan DED, Studi kelayakan dan UKL UPL. Sementara itu untuk keramba rumput laut akan disalurkan sekitar 40 Unit keramba.

Ketiga program diatas sebenarnya merupakan jawaban dari berbagai persoalan yang dihadapi, dimana Nelayan saat ini sudah kesulitan menangkap ikan dan letak fisihing ground semakin jauh untuk itu diperlukan alat rumpon untuk memancing kembali ikan-ikan pelagis untuk masuk ke perairan Bulukumba. Begitupula tidak tersedianya prasana berlabuh yang memadai di hampir sepanjang pesisir Kabupaten Bulukumba justru mempersulit nelayan untuk memasarkan produksi mereka dan pada saat gelombang tinggi kapal dan perahu mereka rusak diterjang gelombang. 

Sementara untuk penyediaan keramba rumput laut sendiri ditujukan untuk menggenjot produksi rumput laut yang berbasis ekspor. Keramba ini punya kelebihan karena rumput laut yang dibudidaya akan terlindung dari gelombang laut dan predator, dimana dengan metode tali bentang yang selama ini dilaksanakan rentan terhadap terjangan gelombang dan rumput laut budidaya selalu dimakan oleh ikan-ikan predator.

Untuk meningkatkan semangat kami, maka pada Tahun ini kami beri tema "Perikanana Accelerate 2022"