Saturday, January 27, 2018

Profil Lapangan Usaha Perikanan Bulukumba

1.  Profil Lapangan Usaha Perikanan Dalam Struktur Perekonomian Kabupaten Bulukumba


Produk Domestik Bruto pada tingkat nasional serta Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada tingkat wilayah (kabupaten) menggambarkan kemampuan suatu wilayah untuk menciptakan nilai tambah pada suatu waktu tertentu. Untuk menyusun PDB maupun PDRB digunakan 2 pendekatan, yaitu lapangan usaha dan pengeluaran. Keduanya menyajikan komposisi data nilai tambah dirinci menurut sumber kegiatan ekonomi (lapangan usaha) dan menurut komponen penggunaannya. PDB maupun PDRB dari sisi lapangan usaha merupakan penjumlahan seluruh komponen nilai tambah bruto yang mampu diciptakan oleh sektor-sektor ekonomi atas berbagai aktivitas produksinya. Sedangkan dari sisi pengeluaran menjelaskan tentang penggunaan dari nilai tambah tersebut.

PDB menurut lapangan usaha mengalami perubahan klasifikasi dari 9 lapangan usaha menjadi 17 lapangan usaha. PDB menurut lapangan usaha dirinci menurut total nilai tambah dari seluruh sektor ekonomi yang mencakup lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Pertambangan dan Penggalian; Industri Pengolahan; Pengadaan Listrik dan Gas; Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang; Konstruksi; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Transportasi dan Pergudangan; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Informasi dan Komunikasi; Jasa Keuangan dan Asuransi; Real Estat; Jasa Perusahaan; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; Jasa Pendidikan; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial; dan Jasa lainnya.

Tabel 1 : Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha (Juta Rupiah).

Kategori
Uraian
2014
2015
2016
1
2
3
4
5
A
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
3.774.849,4
4.108.266,6
4.465.498,4
1. Pertanian, Peternakan, Perburuan
2.958.661,7
3.107.270,1
3.276.341,3
a. Tanaman Pangan
1.481.816,4
1.465.944,8
1.571.788,5
b. Tanaman Hortikultura Semusim
51.120,3
51.106,1
52.600,5
c. Perkebunan Semusim
9.764,2
10.339,2
11.060,3
d. Tanaman Hortikultura Tahunan
129.757,8
151.007,2
166.863,5
e. Perkebunan Tahunan
975.552,4
1.087.557,6
1.096.856,6
f. Peternakan
227.180,5
255.673,1
286.510,7
g. Jasa Pertanian dan Perburuan
83.470,1
85.642,1
90.661,2
2. Kehutanan dan Penebangan Kayu
11.727,9
11.960,3
12.752,6
3. Perikanan
804.459,8
989.036,2
1.176.404,5
B
Pertambangan dan Penggalian
169.972,2
228.966,6
281.751,4
C
Industri Pengolahan

567.585,9
660.957,1
737.704,7
D
Pengadaan Listrik dan Gas

11.229,4
11.447,4
13.121,6
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah

3.112,6
3.216,9
3.424,8
F
Konstruksi

693.701,0
842.467,1
1.026.713,8
G
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi

1.178.900,8
1.396.356,8
1.717.890,6
H
Transportasi dan Pergudangan

177.583,8
219.672,5
247.324,8
I
Penyediaan akomodasi dan makan

45.098,7
55.246,4
64.842,1
J
Informasi dan komunikasi

257.456,7
272.879,5
306.296,6
K
Jasa keuangan dan asuransi

267.333,1
309.605,7
367.228,4
L
Real Estate

310.528,1
380.111,1
448.122,2
M,N
Jasa Perusahaan

2.310,1
2.772,3
3.149,5
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

546.462,4
647.475,3
667.552,3
P
Jasa Pendidikan

230.874,5
264.716,0
311.484,0
Q
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial

87.285,5
104.228,0
122.958,6
R,S,T,U
Jasa lainnya

49.764,5
59.675,8
70.643,4
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
8.374.048,7
9.568.061,1
10.855.707,2

            Dari tabel PDRB berdasarkan lapangan usaha diatas terlihat bahwa untuk sub sektor perikanan terjadi pertumbuhan, dimana pada tahun 2014 nilai PDRB perikanan atas dasar harga berlaku sebesar Rp. 804.459.800.000 (Delapan Ratus Empat Milyar Empat Ratus Lima Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah), Tahun 2015 sebesar Rp.989.036.200.000 (Sembilan Ratus Delapan Puluh Sembilan Milyar Tiga Puluh Enam Juta Dua Ratus Ribu Rupiah) dan pada Tahun 2016 meningkat lebih tajam sebesar Rp. 1.176.404.500.000 (Satu Triliun Satu Milyar Tujuh Puluh Enam Milyar Empat Ratus Empat Juta Lima Ratus Ribu Rupiah).
            Jika melihat distribusi persentase PDRB Sub Sektor Perikanan berkontriubusi sebesar 10,84 % pada tahun 2016. Kontribusi ini merupakan terbesar ketiga setelah sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 15,82% dan sub sektor tanaman pangan sebesar 14,48 %. Hal ini memperlihatkan bahwa sub sektor perikanan memiliki peranan penting dalam perekonomian daerah.
            Sementara itu, jika melihat laju pertumbuhan ekonomi sub sektor perikanan sebesar 13,89 %. Besaran pertumbuhan ekonomi ini menempati posisi kedua setelah sektor pertambangan dan penggalian sebesar 14,89 %. Namun demikian pertumbuhan tersebut jauh melampaui pertumbuhan ekonomi daerah secara keseluruhan yang hanya sebesar 6,9 % dan nasional hanya sekitar 5%.
            Melihat laju pertumbuhan sub sektor perikanan yang begitu besar ini, merupakan indikator bahwa potensi sumber daya perikanan di Kabupaten Bulukumba masih sangat tinggi dan memerlukan intervensi lanjutan untuk menjaga momentum pertumbuhan dimaksud.

2. Profil Ketenagakerjaan Lapangan Usaha Perikanan di Kabupaten Bulukumba

Dalam menganalisis profil perkembangan perekonomian suatu wilayah, selain PDRB, analisis perkembangan indikator ketenagakerjaan juga sangat penting untuk dilakukan. Indikator ini akan mampu menunjukkan seberapa besar peranan masing-masing lapangan usaha dalam menyediakan lapangan kerja di suatu wilayah. Tabel ........ Data RTP Perikanan
T A H U N
PERIKANAN TANGKAP
PERIKANAN BUDIDAYA
NELAYAN
BURUH
KOLAM
TAMBAK
LAUT
MINA
PENGUSAHA
NELAYAN
PADI
1
2
3
4
5
6
7
2013
             1.143
             5.645
              660
            1.296
            3.037
              62
2014
             1.200
             6.210
              666
            1.282
            3.125
              62
2015
             1.922
             5.766
              666
            1.301
            3.155
              62
2016
             2.365
             7.095
              667
            1.301
            3.155
              62
2017
             2.625
           10.497
              667
            1.301
            3.155
              62
Sumber : Statistik Perikanan, 2017


            Selain kontribusi PDRB yang besar terhadap perekonomian daerah, sub sektor perikanan juga merupakan lapangan usaha yang banyak menyerap tenaga kerja. Total tenaga kerja yang terlibat pada sub sektor ini sekitar 18.307 pada tahun 2017 yang terdiri dari Usaha Perikanan Tangkap 12.122 Orang, Budidaya Air Tawar 667 Orang, Budidaya Air Payau 1.301 Orang, Budidaya Air Laut 3.155 Orang dan Budidaya Mina Padi 62 Orang.

Written By:
Yusli Sandi,S.Kel,M.Si
Kasubag Program 
Dinas Perikanan Bulukumba