Friday, September 23, 2022

JUTSUKA "KOLABORASI BUKAN KOMPETISI"

Palangisan (22/9), Jutsuka salah satu UMKM bidang perikanan kembali membuat gebrakan. UMKM yang sudah berhasil menembus pasar ritel modern dan menembus pasar mancanegara ini memfasilitasi UMKM lainnya untuk mengikuti jejak langkahnya. Ada beberapa UMKM yang ia bina dan fasilitasi dalam gerai pemasarannya di Palangisan yang diberi nama Galery Fullsaku. Menurut Rizky owner JUTSUKA, Galery Fullsaku berukuran kecil (4x3 meter) terletak di Jalan Poros Palangisang – Tamatto, Dusun Sapiri Pangka, Desa Balleanging, Kec. Ujung Loe. Turut mengambil peran sebagai wadah pemasaran produk UMKM lokal Bulukumba yang berbasis di Desa. Konsep yang ditawarkan Kolaborasi UMKM – Promosi UMKM yang berbasis kearifan local, saling membantu satu sama lainnya, dan bergotong royong, bukan kompetisi antar produk.
Sebagai wujud apresiasi dari langkah kolaborasi JUTSUKA ini, Wakil Bupati Bulukumba H.Andi Edy Manaf dan rombongan Meninjau tempat pengolahan ikan dan pengemasannya yang kemudian produk akhirnya dipasarkan di Galrey Fullsaku. Kunjungan ini juga sekaligus sebagai silaturahmi dengan pelaku UMKM dari berbagai daerah seperti Kajang, Bontobahari, Gantarang, Rilau ale dan lain-lain. Selain Wakil Bupati acara silaturahmi ini juga dihadiri oleh Kadis Perdagangan, Perindustrian, Koperasi & UKM beserta rombongan (Kabid dan staff), Pemerintah Desa Balleanging, Pemerintah Desa Balong, DPD AkuMandiri Kab. Bulukumba, Pelaku UMKM dari berbagai kecamatan, Nelayan (KUB Citra Nelayan Kasuso dan KUB Doang Lobster), Perwakilan Komunitas Pejuang Subuh dan Warga sekitar
Dalam kesempatan tersebut Pak Wakil bupati dan Kadis mengapresiasi atas sinergi & upaya yang telah dibangun oleh pelaku UMKM. UMKM Jutsuka hanya salah satu bagian kecil yang berinovasi di Desa untuk berkontribusi dan bersinergi dengan pemerintah/dinas yan terkait. Tidak lupa pak wakil bupati juga mendengarkan secara langsung kendala yang dihadapi pelaku UMKM untuk pengembangan (sarana & akses pasar) serta memberikan motivasi ke pelaku UMKM.
Bapak Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi & UKM juga menyampaikan saat ini kami sedang gencar dan aktif mendorong upaya pengembangan UMKM tentunya para pelaku UMKM juga harus berjalan seirama dengan langkah inovasi dinas terkait. Pada kesempatan itu pula, selain Santap siang dan diskusi santai antar pelaku UMKM dan dinas terkait/pemerintah, Bapak Wakil Bupati dan rombongan juga melakukan Gerakan mendukung produk local UMKM dengan belanja di Galery Fullsaku, rombongan pak wakil bupati ini bahkan sempat memborong produk-produk yang ada di Galery Fullsaku, langkah ini tentu sebuah stimulus positif bagi pengembangan UMKM. Tidak hanya sampai disitu, kamis malam (22/9) JUTSUKA yang bergerak bidang olahan perikanan kembali melanjutkan acaranya dengan ikut berpartisipasi mensukseskan dan mensosialisasikan program GEMARIKAN (Gerakan memasyarakatkan makan ikan) skala kecil yang kurang lebih dihadiri 100 orang dengan persediaan 3 box ikan (untuk warga Desa Balleanging dan Desa Balong, serta beberapa kelompok nelayan yang hadir), bahkan acara ini juga dihadiri oleh salah satu anggota DPRD Bulukumba komisi B Andi Narni.
Acara GEMARIKAN secara mandiri yang dilakukan oleh pelaku UMKM ini langsung mendapat respon positif dari Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Dinas Perikanan Fachry Amal,S.Pi, menurutnya, JUTSUKA membuktikan bahwa pemerintah tidak sendiri dalam perjuangan meningkatkan konsumsi ikan dan memerangi stunting, pemerintah memang tidak bisa jalan sendiri harus mendapat dukungan dari berbagai pihak, tambahnya.
Adapun jenis produk yang sudah dipasarkan di Galery Fullsaku sebagai berikut: 1.Ikan kering JUTSUKA (Poklahsar JUTSUKA Desa Balleanging, Kec. Ujung Loe) 2.Ikan Kannasa KASUKA (Poklahsar JUTSUKA Desa Balleanging, Kec. Ujung Loe) 3.Ikan Asap (Poklahsar JUTSUKA,Desa Balleanging, Kec. Ujung Loe) 4.Bakso Ikan (Poklahsar JUTSUKA Desa Balleanging, Kec. Ujung Loe) 5.Ruhu-ruhu Bunda-J (Desa Balleanging, Kec. Ujung Loe) 6.Kopi Kajang (UKM Tiga Berlian, Kec. Kajang) 7.Labbu Putu Pesse (UKM Tiga Berlian, Kec. Kajang) 8.Keripik Campe’ (KWT Lembah Kharisma Tabbuakang, Kahayya) 9.Kopi Harapan (KUPS Kopi KTH Bunga harapan, jawi-jawi, Bulukumpa) 10.Abon telur (Usaha Hadiahku RR, Bolacippee, Gantarang) 11.Madu Air Terjun Kahayya (kahayya, Kec. Kindang) 12.Madu Hutan  (Lemo-lemo, Bontobahari) 13.Sambal Mr. Al-88 (Desa Gattareng, Gantarang) 14.Sambal Tuna Asap (ITUBER, Kec. Bulukumpa) 15.Snack Lauk TETEKA (A’Ma Product, Bulukumba) 16.Kunyit bubuk Kahayya (Kelompok Usaha Annur Siriya, Desa kahayya) 17.Jagung Marning GOLDEN CORN (UMKM Lantabur, Desa Tamalanrea, Kec. Bontotiro) 18.Ma’ Clean – cairan pencuci piring ( Matsyam Produk, Bulukumba) 19.Frozen Fish ( Kelompok nelayan Kec. Bontobahari)

Monday, September 19, 2022

BAKAR IKAN MASSAL MENJALIN KEBERSAMAAN

 


Bira (17/9). Tetiba wewangian asap mengepul dan berpendar ke segala penjuru mengisi cakrawala bira yang lagi berbinar. Wewangian ini sepanjang kurang lebih 100 meter di Titik Nol Pantai Bira disebabkan aksi bakar ikan massal yang dilakukan oleh Dinas Perikanan Bulukumba. Aksi bakar ikan ini memicu suasana kehangatan, bukan hanya kehangatan akibat dari pancaran bara api pembakaran tapi kehangatan hubungan sosial warga Bulukumba yang sebenarnya kebanyakan tidak saling kenal namun berbaur dalam kegembiraan pesta makan ikan yang diselenggarakan secara gratis ini.

 

Kisah ini tentu bukan  kisah para nabi, para wali, para alim atau kisah para pilantropi tersohor, namun ini hanya cerita kesederhanaan, dimana ratusan orang bergabung dalam gerakan memasyarakatkan makan ikan (GEMARIKAN). Ikan dan makanan lainnya dibagi dengan teratur tanpa harus repot berfikir harganya, para tetamu juga dibebaskan untuk mengambil ikan yang sudah dibakar pun bisa juga membakar sendiri. Setelah membakar para tamu mengambil tempat masing-masing di ruang terbuka dan tidak diatur sekat antara tempat makan para pejabat maupun para jelata.

 



Pesta makan ikan oleh rakyat ini terselenggara atas budi dari nelayan sukarelawan, yang menandai rasa syukurnya dalam mengekstraksi sumberdaya selama setahun. Ikan-ikan ini terkumpul tanpa beban APBD murni dorongan berbagi dan kesuka citaan yang berbaur dengan suka cita penutupan Festival Pinisi ke 12.

Dalam kesibukannya membakar ikan, Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Ikan Fachry Amal,S.Pi sekaligus koordinator lapangan sesekali “berteriak” ke para pengunjung untuk mengambil ikan sepuasnya sambil menitip pesan agar banyak makan ikan, banyak makan ikan lebih sehat dan pintar ujarnya. Sementara Dani Susanto,S.Pi selaku Koordinator Tata Acara mengajak ke seluruh pengunjung untuk makan sepuasnya, “ Makanki – makanki” – begitu suara mas dani sapaan akrab dari Pak Kabid ini.

 

Sponsored By: KLA BIOTIK

Tidak kalah hangatnya Kadis Perikanan Bulukumba juga mengajak kepada seluruh masyarakat yang sempat hadir untuk segera mengambil sendiri ikan-ikan yang sudah matang di pembakaran bahkan beliau mengajak langsung para warga untuk makan bareng-bareng di lokasi taman titik nol. Suasana bakar ikan yang begitu akrab ini langsung mendapat apresiasi dari Kabag Hukum Bulukumba, Andi Apriadi. Menurutnya baru kali ini dia mendapatkan acara yang penuh keakraban seperti ini, dimana orang – orang makan dengan cara “massulengka” sambil bercengkerama secara bebas. Apalagi yang melakukan pelayanan terhadap warga ini adalah para pejabat. Pelayanan para pejabat ke warga ini sungguh patut diapresiasi karena mereka hakikatnya bukan pejabat politik yang tidak memerlukan pencitraan.

 

Menurut Dani Susanto. S.Pi,  volume ikan yang dibakar pada malam itu berkisar 750 Kg, dengan asumsi 1 (satu) cold box seberat 50 Kg karena ikan yang tersedia sebanyak 15 Box. Dengan jumlah ikan sebanyak ini diharapkan makan ikan akan menjadi kebiasaan. Benar bahwa orang Sulawesi suka maka ikan namun proporsi makan mereka lebih banyak makan nasi ketimbang ikan, sehingga suplai karbohidratlah yang lebih banyak ketimbang protein, mungkin ini juga yang membuat kita sekarang lebih suka memakai emosi (perasaan) ketimbang logika berfikir ketika menghadapi masalah, tutur Yusli Sandi kepala bidang perikanan tangkap yang juga turut hadir pada acara itu.

 

 

Friday, September 16, 2022

LOMBA MASAK SERBA IKAN, “UPAYA MENCERDASKAN ANAK BANGSA”

Tidak dapat dipungkiri bahwa makan ikan menyehatkan dan baik untuk kecerdasan, karena dibalik kelezatan ikan terdapat kandungan senyawa Omega 3 yaitu DHA dan EPA. DHA atau docosahexaenoic acid, asam lemak yang termasuk dalam kelompok Omega-3. Komposisi otak terdiri dari lemak yang sekitar seperempatnya dihasilkan oleh DHA. Saat menganalisis struktur otak, ilmuwan menemukan bahwa DHA merupakan bagian dari struktur membran neuron. DHA berperan dalam bagian yang sangat besar pada materi abu-abu di otak (kecerdasan) dan di retina (penglihatan total mata). DHA membentuk kepekaan neuron, yang membantu menyampaikan informasi dengan cepat dan akurat. Asam lemak Omega-3 membantu pembentukan neuron dan transporter glukosa. Ini adalah nutrisi utama yang membantu otak berfungsi.

 

Dokumentasi Kegiatan

Sementara itu EPA atau eicosapentaenoic acid, salah satu asam lemak Omega-3 yang juga disebut “pemurni darah”. Para ilmuwan telah menemukan bahwa efek utama EPA adalah membantu produksi prostaglandin dalam darah. Jenis prostaglandin ini mencegah penumpukan trombosit, yang mengurangi dan mencegah trombosis. Prostaglandin tersebut juga mengurangi kolesterol dan trigliserida dalam darah, serta mengurangi viskositas darah. Olehnya itu hampir tidak ada satupun penyakit yang berpantangan makan ikan, berbeda dengan daging sapi misalnya harus diatur asupannya agar tidak berdampak pada peningkatan kolesterol dalam darah.


Untuk itu sebagai sumber pangan yang sangat esensial ikan harus bisa dipastikan untuk menjadi menu makanan sehari-hari keluarga. Menurut Kepala Dinas Perikanan Bulukumba Drs. Asrar A. Amir dalam acara lomba masak serba ikan pada hari kamis tanggal 15 september 2022, bahwa angka konsumsi ikan Kabupaten Bulukumba baru mencapai 55 Kg/Kapita/Tahun, , angka ini kurang lebih sama dengan tingkat konsumsi nasional yaitu 55,37 Kg/Kapita. Namun sebagai daerah penghasil ikan terbesar di Sulawesi Selatan, harusnya bulukumba bisa lebih besar dari itu karena Bulukumba merupakan penghasil ikan terbesar di Sulawesi Selatan. Mudah-mudahan dengan pelaksanaan lomba masak serba ikan yang dilaksanakan tahun ini dapat meningkatkan tingkat komsumsi ikan di kabupaten Bulukumba, tutur bapak Asrar.

Sponsored By : KLA BIOTIK


Dalam kesempatan yang sama Bapak Wakil Bupati Bulukumba H. Andi Edy Manaf, S.Sos menyampaikan bahwa Potensi sumberdaya perairan laut yang ada di Kabupaten Bulukumba sangat besar, maka ketersediaan ikan akan selalu ada disekitar kita, sehingga kita mudah menyajikan ragam menu masakan ikan untuk menyehatkan masyarakat, mencegah stunting dan mencerdaskan anak anak kita. Wakil Bupati juga mengajak kepada seluruh masyarakat kabupaten Bulukumba untuk Gemar makan Ikan, agar seluruh masyarakat kabupaten Bulukumba menjadi masyarakat yang sehat dan cerdas. Mari kita Cintai Bulukumba dengan Gemar Makan Ikan, semoga upaya kita dalam memperbaiki gizi masyarakat dapat berbuah manis, serta berdampak pada turunnya angka stunting di Kabupaten Bulukumba, sehingga nantinya akan muncul generasi-generasi unggul dan cerdas sebagai penerus bangsa.  


Lebih lanjut dijelaskan Dani Susanto,S.Pi selaku PPTK kegiatan bahwa Kegiatan Lomba Masak Serba Ikan ini adalah kegiatan Dinas Perikanan yg bekerja sama dgn TP PPKM Kab. Bulukumba. Kegiatan ini diikuti oleh 10 TP PKK tingkat kecamatan yang menampilkan berbagai jenis masakan serba ikan yg dapat disajikan dalam menu keluarga sehari hari. Melalui kegiatan ini diharapkan ikan menjadi masakan harian keluarga yang dapat mencegah Stunting dan meningkatkan kecerdasan anak.


Sementara itu, bapak Fachry Amal,S.Pi selaku Kepala Bidang Pemasaran dan Pengolahan Hasil Perikanan juga mengkonfirmasi bahwa untuk menyasar semua segmen usia dalam hal GEMAR IKAN maka dalam lomba ini diadakan 3 (tiga) jenis menu lomba yaitu :

1.    Menu Ikan untuk Keluarga : hidangan yang dibuat dalam porsi keluarga terdir atas ayah, ibu dan 2 anak.

2.    Menu Ikan untuk Balita : Hidangan jenis ikan yang dibuat untuk keperluan anak usia 3 – 5 Tahun.

3.    Menu ikan Kudapan : Jenis hidangan ikan yang ditujukan sebagai kudapan yang umumnya dikonsumsi secara terpisah dari menu utama.

 

Untuk itu lebih lanjut Pak Fachry mengucapkan banyak Terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan lomba masak serba ikan ini, terkhusus kepada Tim Penggerak PKK Tingkat Kabupaten maupun di kecamatan. Harapan kita bahwa PKK bisa menjadi motor penggerak dari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan di Kabupaten Bulukumba.

 


Thursday, September 8, 2022

BULUKUMBA PERNAH JADI YANG TERBAIK DI MUKA BUMI


Ada hal yang sangat positif dalam acara Launching Inovasi Kabupaten Bukukumba, bukan hanya karena laboratorium inovasi ini menghasilkan 85 jenis Inovasi yang tersebar di seluruh OPD dan Kecamatan namun karena Bulukumba merupakan wilayah yang sangat tersohor mulai dari abad 17 hingga sekarang, hal inilah yang membuat Bapak kepala Deputi Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, SH, MA deputi kajian kebijakan dan inovasi administrasi negara mewajibkan diri untuk menghadiri secara langsung kegiatan Launching Inovasi di Bulukumba. Pejabat eselon 1 ini sangat penasaran dengan Bulukumba karena disinilah tempat lahir Mahakarya Perahu "PINISI". Menurutnya, Pinisi berbeda dengan budaya - budaya yang diakui dunia lainnya, seperti Batik diakui oleh negara tetangga malaysia, tari - tarian seperti reog ponorogo juga di klaim Malaysia sehingga orang - orang tentu masih ragu keaslian daerah asal dari warisan budaya ini. 


Berbeda dengan Pinisi selain sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda (Intangible Cultural of Humanity), asal muasal Pinisi sangat tidak diragukan yaitu di Bulukumba, karena tidak ada satupun negara atau daerah lain yang mengklaim sebagai asal muasal pinisi, ini merupakan fakta kuat yang membuktikan bahwa Pinisi memang merupakan Mahakarya dari orang-orang pendahulu kita di Bulukumba. Pinisi telah teruji oleh zaman karena ia mampu berlayar membelah samudera, adalah samudera pasifik, vancouver canada, australia, madagaskar hingga jepang sudah pernah diterabas oleh Pinisi. Entitas orang Indonesia sebagai seorang pelaut tentunya juga sangat ditopang dari keberadaan armada pelayaran yang tangguh ini, dan Bulukumba merupakan kontributor utama dalam mendukung karakter pelaut Indonesia yang juga mendunia. Ketangguhan PINISI yang melegenda ini adalah bukti bahwa kapal Made in Bulukumba pada waktu itu adalah yang terbaik di DUNIA. Kehebatan kita ini tidak boleh terputus kita harus tetap menjadi yang terbaik di dunia, oleh karena itu kita tidak bisa jalan ditempat sambil bernostalgia dengan kejayaan masa lalu, kejayaan itu harus tetap dipertahankan dalam segala aspek untuk itu diperlukan berbagai inovasi agar kita bisa lebih bergerak maju.  

Sponsored By: KLA BIOTIK


Pak Deputi kembali menambahkan, bahwa sekarang Bulukumba sekali lagi membuktikan diri karena telah terlahir 85 ide inovasi yang mungkin akan berdampak baik bagi Bulukumba. Namun demikian sehebat apapun inovasi tidak akan berarti apa-apa tanpa kolaborasi, para inovator tidak mungkin bisa menyukseskan inovasinya tanpa bantuan dari pihak lain, maka benarlah kata seorang filusuf bahwa "tanpa anda saya tidak berarti apa-apa".

Lebih lanjut Pak Deputi bertutur, bahwa salah satu yang menarik jika seorang pelayan publik ditanya untuk apa usiamu?, apakah jawabannya saya puasa senin kamis, saya sholat malam, puasa dan lain-lain?. Tentu bukan itu karena itu memang tugas dasar orang sebagai hamba, namun tugas sebagai pelayan publik adalah seberapa banyak usiamu diusahakan untuk perbaikan kemaslahatan orang banyak?, seberapa banyak tugas kita mengubah kehidupan orang lain menjadi lebih baik?. Segala aktivitas perubahan tersebut disebut sebagai inovasi.

Oleh karena itu, Bulukumba kembali berada di jalur yang tepat namun diperlukan 1 (satu) kali lagi pembuktian yaitu penerapan 85 Inovasi ini, jangan terhenti di launching inovasi karena baru awal dari perjuangan bukan akhir, tutup Pak Deputi dalam sambutannya. 



Tuesday, September 6, 2022

SEMPAT JUAL MOTOR, KINI PRODUKNYA TEMBUS RITEL MODERN & PASAR INTERNASIONAL

 

Galery Jutsuka
Galery Jutsuka

Terlahir di Bulukumba 9 Juli 1983, penyuluh bantu perikanan sekaligus pengusaha muda perikanan termasuk salah satu pengusaha perikanan yang sempat mengalami jatuh bangun sebelum akhirnya menoreh kesuksesan. Sekitar 3 (tiga) tahun Rizki membangun usahanya ini, awalnya banyak kendala yang dihadapi mulai dari ilmu pengolahan ikan yang belum mencukupi, modal dan teknik pemasaran yang masih gagap terhadap digitalisasi zaman. Dan akhirnya Rizki kini mampu menembus pasar ritel modern baik lokal maupun ritel nasional dengan 2 (dua) jenis produk olahan ikan yaitu JUTSUKA (Ikan Kering) dan KUSUKA (Ikan Asin).

 

Ide Membuat Produk Justuka dan Kusuka

 

Awalnya, Rizki terkesan setelah berkunjung ke salah satu swalayan ritel (Alfamidi) di Kecamatan Bontobahari, secara tidak sengaja melihat ada produk ikan kering yang diproduksi oleh kelompok di kabupaten lain. Merasa malu karena Bulukumba ini juga tidak kalah dengan potensi perikanan yang ada kenapa tidak bisa hadir diswalayan ritel sekelas Alfamidi itu. Pada hari yang sama langsung menemui salah satu kelompok nelayan binaan menyampaikan perihal tersebut dan menyatakan siap untuk bekerjasama terkait suplai bahan bakunya.

 

Setelah lama berdiskusi maka lahirlah nama JUTSUKA yang merupakan singkatan dari Juku kaloToro Kusuka dan jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti “saya suka ikan kering”. Kusuka sendiri diambil dari salah satu program KKP yaitu Kartu Pelaku Usaha Perikanan sebagai salah satu identitas untuk para pelaku usaha kelautan dan perikanan baik itu yang berprofesi sebagai nelayan, pembudidaya, pemasar dan pengolah hasil perikanan.

 

Ikan kering memang olahan ikan yang sangat sederhana dan tradisionil, namun saat mencoba ternyata beberapa kali gagal karena salah dalam hal penanganan. Ikan yang diolah banyak terbuang karena tidak layak konsumsi sehingga kadang akhirnya menjadi pakan ternak atau pakan ikan lele saja. Tentunya proses yang gagal ini yang membuat penasaran hingga menemukan komposisi yang tepat dalam memproduksi. Produksi yang ketiga kali JUTSUKA yang dianggap sudah layak dipasarkan adalah dari jenis ikan Kakatua yang dipesan oleh salah seorang mahasiswa di Jogja yang terkena dampak Lockdown saat Pandemi covid, kemudian produksi selanjutnya disalurkan saat kegiatan Dinas Perikanan berbagi saat salah satu desa di Kecamatan Kindang dinyatakan status terisolir.

 

Lebih lanjut Rizki bercerita bahwa salah satu yang Unik dari JUTSUKA ini jauh dari pesisir pantai, yang jika ditarik jarak dari pesisir pantai terdekat sekitar 12 Km. Tepatnya beralamat di Desa Balleanging Kec. Ujung Loe yang berada ditengah-tengah komoditas pertanian (Karet, Cokelat, jagung, Kelapa dll).

 





Modal Pertama Membangun JUTSUKA

 

Awalnya modal membangun bisnis JUTSUKA hanya sebesar lima juta rupiah, modal ini adalah hasil menabung yang dikumpul setiap bulannya, modal 5 juta tersebut digunakan untuk membeli peralatan seperti : Ikan 50 Kg, Frezer kecil 1 buah , Gabus Sterefoam 3 buah, Penjemuran ikan (para-para dari bambu), Garam kasar 1 karung. Adapun total asset sekarang sudah berkembang menjadi sekitar 40 Juta rupiah yang terdiri dari : Peralatan produksi dan bangunan pengolahan.

 

Kendala yang Didahadapi

 

Rizki kembali menuturkan, bahwa tentunya banyak sekali kendala yang dihadapi dalam membangun bisnis ini, tapi Alhamdulillah dalam setiap proses bisa diselesaikan, beberapa kali gagal dalam proses produksi, akses pemasaran yang masih juga jadi momok karena produk yang dihasilkan awalnya tidak laku. Menurutnya, dia juga bahkan pernah menjual motor untuk membeli freezer.

 

Metode Pemasaran yang Dijalankan

 

Tentu produk JUTSUKA dan KUSUKA besutan Rizki ini tidak langsung laris dipasaran, awalnya hanya dipasarkan di pasar-pasar tradisional kemudian dilakukan juga kerjasama dengan kelompok binaan bidang pemasaran perikanan, langkah selanjutnya dia kemudian menitip barangnya di toko-toko kelontong sambil memasarkan melalui media social (facebook, Wa, Instagram) dan Market Place (shoope, Tokopedia, Blibli, Lazada, Padi-UMKM). Setelah menggunakan berbagai media pemasaran tersebut akhirnya dicoba memasarkan ke Ritel Modern, awalnya sulit menembus ceruk pasar ini namun setelah memenuhi persyaratan yang begitu ketat akhirnya produk JUTSUKA dan KUSUKA sekarang sudah bisa dipasarkan di Ritel Modern (Gelael Makassar & Jayapura, Swalayan Berkah Jl. Boulevard Makassar). Selain Gelael dan Swalayan Berkah pihak Alfamidi Bulukumba juga sudah mengkonfirmasi untuk menjual produk JUTSUKA, tentu info ini semakin membuat Rizki untuk semakin membesarkan usahanya ini. Selain penjualan di ritel modern langkah yang dilakukan sekarang untuk semakin memperbesar pemasaran adalah dengan membuat Galery yang bisa menampung beberapa produk UMKM hasil perikanan maupun hasil pertanian yang dipromosikan secara bersamaan, ini juga sekaligus sebagai upaya memberdayarkan UMKM lain agar bisa mengikuti jejak JUTSUKA,

 

Omzet Jutsuka Saat ini

 

Mengingat peralatan JUTSUKA saat ini masih terbatas maka produksi dalam sebulan hanya sampai 4 kali saja, karena metode penjemuran menggunakan matahari langsung yang estimasinya kering dalam 2-3 hari jika cuaca panas, dan selanjutnya sortir untuk pengemasan, kapasitas penjemuran saat ini adalah untuk menjemur ikan basah sekitar 50 Kg dengan hasil ikan kering sekitar 33 Kg. Adapun omzet sekarang baru mencapai sekitar 22 juta rupiah/bulan dengan asumsi laba 30%. Omzet. Omzet ini akan bertambah karena kapasitas produksi akan segera ditingkatkan karena peluang pasar masih cukup luas dan belum termasuk untuk pasokan produksi Alfamidi,’ tutur rizki.

 

Jangkauan Pemasaran Saat ini

 

Menurut Rizki, tidak hanya ritel modern yang berhasil dijangkaunya, ikan kering JUTSUKA sudah dijual di pasar lokal dan luar pulau Sulawesi, bahkan terkhusus untuk produk KUSUKA (Ikan Kannasa) sudah dijual ke Kalimantan dan Malaysia. Penjualan ke Malaysia ini melalui mandor-mandor TKI.

 

Jenis – jenis Produk

 

Adapun jenis produk saat ini adalah :

 

Ø  Ikan kering (JUTSUKA)

Ø  Ikan Kannasa/Jajja (KASUKA)

Ø  Bakso Ikan Tenggiri (BIJUTSU)

Ø  Ikan Asap salah satu produksi anggota kelompok

Ø  Abon ikan tuna (Kemas Ulang)

Ø  Kedepannya akan dibuat lebih banyak untuk hasil perikanan lainnya seperti nugget, cumi kering, ikan teri dll. (setelah dapat ilmunya secara bertahap)

Jenis – jenis perizinan yang telah diperoleh

 

Untuk menjamin legalitas dan kualitas produk, usaha Rizki ini sudah mendapatkan beberapa perizinan yang menjadi syarat wajib penjualan ritel modern seperti:

 

Ø  NIB berbasis resiko (OSS)

Ø  Anggota kelompok terdaftar dalam program BPJS Ketenagakerjaan

Ø  PIRT

Ø  Sertifikat Halal

Ø  Sertifikat Penyelia Halal

Ø  Sertifikat kepemilikan BARCODE produk dari International Barcode Network

Ø  HAKI-Merek (Progress pendaftaran dan verifikasi berkas) Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI

Ø  SKP (sertifikat Kelayakan Pengolahan) yang telah menerapkan Cara Pengolahan Ikan yang Baik / GMP (Good Manufacturing Practices)--- progress pendaftaran secara online menunggu rekomendasi penerbitan dari DKP Prov. Sulsel

 

Langkah – langkah pengembangan ke Depan

 

Meski usaha Rizki ini sudah tergolong sukses, namun Rizki masih belum puas dengan capaiannya ini, dia bercita – cita agar semua UMKM Perikanan yang menjadi binaannya dapat juga mengikuti langkahnya, adapun langka-langkah Rizki dia tuturkan sebagai berikut:

 

Ø  Rencana kedepannya tentu untuk melakukan ekspansi yang melibatkan pelaku usaha Kelautan Perikanan lainnya agar tetap bisa melakukan pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan dengan memberikan keterampilan.

Ø  Galery yang terpusat dan strategis untuk menampung produk olahan perikanan sehingga bisa memfasilitasi akses pemasaran bagi pelaku usaha lainnya.

Ø  Bermitra dengan pihak peritel sebagai supliyer ikan kering

Sponsored By: KLA BIOTIK

 

Harapan ke Pemerintah

 

Lebih lanjut, Rizki dalam wawancaranya menitip harapan ke Pemerintah, dia menitipkan beberapa poin sebagai berikut :

 

Ø Untuk pelaku usaha olahan perikanan tentunya agar lebih focus diperhatikan karena sektor olahan perikanan salah satu UMKM yang bisa mendongkrak pemulihan ekonomi daerah. Dukungan dari pemerintah ini berupa akses informasi pasar, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan strategi pengembangan penting lainnya yang pro ke sektor UMKM

Ø  Khusus untuk JUTSUKA agar bisa dibantu perbaikan sarana produksi/ UPI yang lebih standar, Bantuan peralatan seperti mesin vacuum, dan peralatan pendukung produksi lainnya.

 

Harapan ke Masyarakat

 

Selain harapan ke Pemerintah Rizki juga menaruh harapan banyak ke masyarakat nelayan, pembudidaya dan pengolah agar bisa lebih kompak, produktif dan mau menerima inovasi untuk bisa lebih berkembang lagi. Ada banyak sekali pelaku olahan perikanan lainnya yang bisa dimajukan hanya saja mungkin terkendala akses informasi untuk dapat legalitas. Bahkan Rizki menekankan kembali kepada nelayan bahwa keraguan mereka dulu sudah terjawab bahwa ikan kering Ta bisa Tonji masuk di ritel, bagus tommi kalo dibuat oleh-oleh karena tidak baumi kalo dibawa-bawa.

 

Peranan Pemerintah

 

Rizki pun menyadari bahwa keberhasilan ini tidak diraih secara sendiri, namun mendapatkan bantuan dari berbagai pihak diantaranya :

 

1.  Dinas Perikanan Kab. Bulukumba untuk semua akses yang diberikan untuk bisa lebih berkembang.

2. Dinas Perindustrian dan perdagangan Kab. Bulukumba untuk pendampingan bidang UMKM

3.    Dinas Perindustrian Provinsi untuk fasilitas sertifikat Halal Gratis

4. Sahabat nelayan dan masyarakat pesisir yang sudah banyak berkontribusi.

 

Akhirnya Rizki menutup wawancaranya dengan pesan bahwa JUTSUKA belum bisa dikatakan layak karena masih jauh dari standar keberhasilan namun paling tidak bisa memberikan inspirasi ke kelompok binaan dan masyarakat pada umumnya. Sehingga tetap membutuhkan saran dan masukan untuk perbaikan kedepannya.


Saturday, September 3, 2022

BBM SUBSIDI UNTUK NELAYAN

Dinas Perikanan Bulukumba berkomitment untuk terus mempermudah akses bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk nelayan kecil. Sedangkan untuk skala industri, telah diterapkan harga BBM khusus untuk pelaku usaha kelautan dan perikanan. 

Berdasarkan data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan bahwa BPH Migas menyetujui kebutuhan nelayan 2,2 juta kilo liter/tahun, sementara kebutuhan BBM subsidi untuk wilayah Bulukumba per tahunnya  diperkirakan sekitar 5.376 kilo liter, prakiraan kebutuhan ini dari hasil analisis penjualan SPDN ungkap Yusli Sandi,S.Kel,M.Si
Kepala Bidang Perikanan Tangkap Bulukumba.


Menanggapi kelangkaan BBM di kalangan nelayan akhir-akhir ini terutama sebelum kenaikan BBM, Yusli mengatakan Pertamina akan memenuhi kuota untuk nelayan kecil sesuai kebutuhan, menjadi tugas kita semua untuk mengawasi penyaluran BBM Subsidi. Jika kita mendapati antrian jerigen di SPBU maka kita harus proaktif mempertanyakan, BBM di jerigen ini untuk siapa??, kalau diperuntukkan untuk nelayan atau petani maka mereka harus memperlihatkan surat rekomendasi BBM dari OPD terkait. 


Yusli melanjutkan untuk memanfaatkan BBM subsidi, nelayan diwajibkan mendapat rekomendasi dari pelabuhan perikanan atau dinas perikanan setempat dengan persyaratan yang telah ditentukan. Beberapa syarat diantaranya adalah kapal yang bisa diberikan rekomendasi hanya sampai ukuran 30 GT, mereka juga harus membawa surat-surat kapal seperti SIUP,SIPI,Surat Ukur,SPB dan Surat Tanda Kedatangan Kapal.

Sponsored By: KLA BIOTIK


Kuota untuk nelayan sebenarnya sangat cukup, sehingga yang perlu diperhatikan sekarang adalah bagaimana memastikan agar kuota tersebut tepat sasaran, hal inilah yang dilakukan Dinas Perikanan saat ini dengan cara memperketat penerbitan surat rekomendasi. Sampai saat ini surat rekomendasi yang keluar baru mencapai 151 surat terhitung mulai bulan januari tahun ini hingga kini, itupun sudah termasuk surat perpanjangan. Yang lebih menarik lagi surat rekomendasi ini keluar hanya sekitar 15 menit dan 100% gratis. Jika ada yang pernah merasa membayar tolong dilaporkan, ujar Yusli.

 Meski saat ini harga BBM sudah naik, namun harga ini sebenarnya masih jauh dari harga keekonomian sehingga masih tetap memerlukan perhatian dalam pengawasannya.

Untuk itu jika mendapatkan hal-hal yang mencurigakan di SPBU, masyarakat bisa melaporkan melalui SMS dan WhatsApp di nomor +628118615000. Atau bisa juga melalui FAX (021) 3815912 dan email ke pertaminaclean@tipoffs.com.sg.

Pertamina juga menyediakan layanan pengaduan melalui website https://pertaminaclean.tipoffs.info serta Mail Box ke Pertamina Clean PO Box 2600 JKP 10026.



Friday, September 2, 2022

PEMBERSIHAN RUMPON DI PERAIRAN BULUKUMBA SELESAI

 


Aktivitas FADs Clearence (Pembersihan Rumpon) untuk perairan di sekitar Bulukumba dan Selayar telah selesai, Rumpon yang berhasil diangkat sebanyak 102 Unit dengan lama pengerjaan 9 (Sembilan) Hari. Rumpon yang terangkat tersebut sebagian sudah diserahkan ke nelayan pemilik dan sebagian lainnya masih dimuat di kapal Tugboat (kapal tunda) yang digunakan oleh pihak perusahaan dalam pengangkatan rumpon. Adapun rumpon yang disimpan di tugboat itu karena nelayan tidak datang mengambil miliknya meski dalam perjanjian sebelumnya mereka yang mengambil sendiri rumponnya di laut. Namun demikian, nelayan yang tidak berkesempatan mengambil langsung rumponnya tetap diberi kesempatan untuk mengambil dengan cara lego jangkar di Pulau Liukang Loe agar nelayan bisa mengakses dengan mudah karena kapal Tugboat ini tidak mendapat izin berlabuh di pelabuhan terdekat.

 

Sponsored By: KLA BIOTIK

Dengan selesainya aktivitas clearance ini, maka terhitung tanggal 31 Agustus 2022 nelayan pemilik rumpon yang diputus rumponnya sudah bisa mengklaim ke pihak yang ditunjuk perusahaan untuk melakukan pembayaran kompensasi. Untuk menjamin akurasi dan ketertiban dalam penyaluran kompensasi maka atas inisiatif Dinas Perikanan Kabupaten Bulukumba, diadakan rapat semi informal di RM. Sulawesi Jl. Pettarani Kab. Bulukumba. Rapat ini dihadiri semua unsur baik itu mitra perusahaan, dinas perikanan, Polres Bulukumba, Angakatan Laut (DANPOSAL Bulukumba), HNSI, POLAIR, dan perwakilan nelayan. Rapat ini dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2022 dengan kesimpulan sebagai berikut :

   1.      Proses pembayaran kompensasi rumpon yang telah dibersihkan dan sudah melaporkan ke penanggung jawab pendataan rumpon dan telah terverifikasi kebenarannya, maka akan segera dibayarkan, sejak kesepakatan ini dihasilkan terhitung tanggal 31 Agustus 2022 pukul 17.00 WITA.

     2.       Proses pembayaran kompensasi akan disaksikan oleh beberapa pihak yang kompeten diantaranya Kanit Intel Polres Bulukumba, Ketua HNSI, Danposal Bulukumba, Dinas Perikanan, Perwakilan Nelayan dan Nelayan Pemilik Rumpon dengan membawa surat pernyataan pemenuhan administrasi.

     3.       Tempat pelaksanaan pembayaran kompensasi rumpon dilakukan di Doajang Kelurahan Sapolohe (Rumah H. Ali Amran Endang Rahayu, S.Pi).

      4.       Untuk rumpon yang tidak bertanda tetapi dilakukan pemotongan akan menerima kompensasi ganti rugi rumpon yang nilainya sama dengan rumpon yang bertanda dengan menunjukkan bukti berupa titik koordinat, KTP dan dokumen Photo rumpon untuk diverifikasi sebelum menerima kompensasi.

 

Kesimpulan rapat tersebut kemudian disajikan dalam bentuk notulensi dan ditanda tangani oleh perwakilan unsur-unsur yang hadir sebagaimana sudah disebutkan diatas.