Saturday, August 22, 2015

Bibit Rumput Laut KULJAR (Kultur Jaringan)

Permasalahan utama budidaya Rumput Laut saat ini adalah semakin menurunnya kualitas rumput laut. Penurunan kualitas ini tentu sangat berimbas pada penurunan harga, jika tidak lama ini pembudidaya rumput laut sempat menikmati harga kisaran Rp.10.000-Rp.15.000 maka saat ini turun hingga 8 ribuan saja. Tentu ini aneh karena komoditas yang berbasis ekspor seperti Rumput Laut ini mestinya mengalami kenaikan harga ditengah pelemahan kurs, namun itu tidak terjadi saat ini sehingga membuat pembudidaya tidak sempat "berbulan madu" dengan turunnya nilai rupiah terhadap dollar amerika.

Setelah melakukan investigasi singkat penulis mendapatkan informasi bahwa salah satu musabab penurunan harga rumput laut adalah penurunan kualitas. Rumput laut kita semakin lama semakin kerdil dengan kadar Karagenan yang semakin menciut pula, tentu hal ini membuat harga akan turun karena yang di ekspor sebenarnya bukan keseluruhan rumput lautnya melainkan kadar karagenan yang terkandung di dalamnya. Tentu dalam tulisan ini tidak sempat diutarakan apa sebenarnya karagenan itu, yang jelas sebagai gambaran umum karagenan ini bisa berfungsi sebagai bahan polimer,bahan kosmetik,obat-obatan bahkan bisa juga dijadikan sebagai bahan kue agar-agar, meski sebenarnya bukan karagenan yang sering dibuat sebagai kue agar - agar melainkan Alginat yang bersumber dari rumput laut jenis Gracillaria.

Penyebab dari penurunan kualitas rumput laut ini selain dipengaruhi oleh faktor kualitas perairan namun juga sangat dipengaruhi oleh kualitas bibit rumput laut itu sendiri. Bibit rumput laut yang selama ini digunakan adalah bibit rumput laut yang digunakan belasan tahun lalu oleh pembudidaya pada saat awal pengembangan rumput laut dikembangkan di Bulukumba. Maklum perkembang biakan rumput laut itu bisa dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu Vegetatif dan Generatif. Nah cara vegetatif inilah yang selama ini dipakai dimana rumput laut yang dipanen akan disisakan sebagian untuk kembali dijadikan bibit, rumput laut yang sudah tua itu dipotong-potong pada bagian ujungnya kemudian diikatkan kembali pada tali untuk dibesarkan. Bisa dibayangkan aktifitas pembudidayaan ini sudah berulang-ulang secara belasan tahun, yang artinya bibit yang dipakai sekarang adalah bibit yang juga dipakai oleh pembudidaya belasan tahun lalu dan belum pernah berganti. Akibatnya hasil panen rumput laut lambat laun semakin kerdil dan kadar karagenannya juga semakin menurun, selain itu rumput laut yang ada sekarang rentan terhadap penyakit seperti adanya bintik putih.

Untuk itu diperlukan upaya peremajaan bibit dengan cara menggantinya dengan bibit yang betul-betul baru. Selama ini pengadaan bibit rumput laut yang dilakukan bahkan Dinas Kelautan dan Perikanan sendiri selalu menggunakan bibit lokal yang bisa dipastikan bahwa bibit tersebut sudah tua sebagaimana yang telah dijelaskan diatas. Pada tahun 2015 ini pihak DKP Bulukumba melakukan terobosan dengan mendatangkan secara langsung Bibit Rumput laut yang berkualitas tinggi yaitu bibit KULTUR JARINGAN yang langsung di ambil dari Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung. Sekedar informasi KULJAR ini sebenarnya dikultur di laboratorium BIOTROP Bogor,lembaga ini memang terkenal telah banyak melaksanakan pemuliaan tanaman (rekayasa genetik),namun untuk rumput laut tergolong baru. Hasil pemuliaan Biotrop ini kemudian di budidayakan skala lapangan oleh balai besar budidaya laut di Lampung dan untuk saat ini lampung sendiri dianggap balai yang paling berhasil di Indonesia dalam membudidayakan KULJAR ini,meskipun banyak balai budidaya lain yang juga coba mengembangkannya seperti yang ada di Takalar dan NTB.

Rumput Laut KULJAR ini sendiri sudah mengalami uji multi lokasi dan diperoleh hasil bahwa umumnya rumput laut hasil Kuljar dari lampung ini memiliki perkembangan yang bagus dan cukup tahan terhadap penyakit. Secara genetik bibit ini juga merupakan perpaduan dari berbagai sumber rumput laut yang unggul dan menurut sumber dari balai besar lampung bahwa rumput laut asal sulawesi juga menjadi sumber genetik dari rumput laut kuljar ini. Sebenarnya secara kasat mata bibit ini bisa terlihat keunggulannya dimana thallus yang dimiliki cukup besar dengan tangkai thallus yang sangat rimbun (memiliki percabangan yang banyak). Hal ini juga diakui oleh penerima bantuan bibit yang berdomisili di Gantarang pagi ini, menurutnya dia juga baru kali ini melihat bibit dengan jumlah percabangan sebanyak ini. Semoga bibit ini juga cocok dengan karakter perairan bulukumba.

Pengadaan KULJAR ini sebenarnya banyak mengalami tantangan, seperti tantangan harga,sumber bibit yang sangat jauh sampai pada benturan bisnis pembibit rumput laut lokal. Banyak pihak yang menginginkan agar pembelian bibit sebaiknya di bulukumba saja, namun dengan adanya konsistensi yang kuat oleh Bapak Kepala Dinas Drs. ALFIAN dan Pejabat Pembuat Komitmen Fachry Amal,S.Pi akhirnya spesifikasi bibit yang diadakan tetap sesuai dengan niatan awal untuk memperbaiki mutu dari bibit rumput laut di Bulukumba.

1 comment:

  1. SAYA SEKELUARGA INGIN MENGUCAPKAN BANYAK TERIMAH KASIH KEPADA AKI NAWE BERKAT BANTUANNNYA SEMUA HUTANG HUTANG SAYA SUDAH PADA LUNAS SEMUA BAHKAN SEKARAN SAYA SUDAH BISA BUKA TOKO SENDIRI,ITU SEMUA ATAS BANTUAN AKI YG TELAH MEMBERIKAN ANKA JITUNYA KEPADA SAYA DAN ALHAMDULILLAH ITU BENER2 TERBUKTI TEMBUS..BAGI ANDA YG INGIN SEPERTI SAYA DAN YANG SANGAT MEMERLUKAN ANGKA RITUAL 2D 3D 4D YANG DIJAMIN 100% TEMBUS SILAHKAN HUBUNGI AKI NAWE DI 085-218-379-259

    ReplyDelete