Tuesday, December 19, 2023

JANGAN BERBURU IKAN LAGI TAPI PANEN IKAN DI LAUT

 

Design Pohon Laut

Di era modern seperti sekarang memang sudah tidak pantas rasanya kalau masih dilakukan aktivitas berburu. Aktivitas berburu ini sangat familiar dijaman primitif, dimana untuk mencari makanan para orang-orang primitif melakukan aktivitas berburu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perilaku berburu ini sudah lama ditinggalkan didaratan berganti menjadi aktivitas bercocok tanam yang sekarang kita kenal sebagai petani, namun sayangnya aktivitas ini belum ditinggalkan oleh nelayan di laut bahkan di era milenial sekalipun. Dalam melakukan penangkapan ikan mereka masih berburu ikan dan tidak mengetahui secara pasti dimana ikan harus ditangkap.

 

Sosialisasi Fishing Ground

Dengan sistem berburu seperti ini menjadikan profesi nelayan sangat tidak efektif karena memiliki penghasilan yang tidak pasti. Biaya operasional terutama bahan bakar juga tinggi dan tidak menentu tergatung dari seberapa cepat mereka menangkap ikan. Persoalan ini rupanya mampu diterjemahkan oleh Bupati dan wakil bupati Bulukumba pada visi misinya yang menempatkan program 1.000 rumpon sebagai salah satu program prioritas. Awalnya program ini banyak yang mencibir karena banyak kendala yang dihadapi seperti keterbatasan anggaran, kebiasaan masyarakat, konflik nelayan dan kendala regulasi. Namun dengan karakter kepempimpinan yang kuat akhirnya program ini berhasil berdampak sangat signifikant terhadap produksi perikanan tangkap di Bulukumba, terbukti dengan produksi perikanan tangkap yang mencapai 55.522,6 ton berhasil menempatkan Kabupaten Bulukumba sebagai produsen perikanan tangkap nomor 1 (satu) di Provinsi Sulawesi Selatan.

 

Design Rumpon Dasar

Menurut Plt. Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bulukumba Hj. Hamrina Andi Muri,S.Pd,M.Si program 1.000 rumpon merupakan bukti kepedulian pemerintah daerah Kabupaten Bulukumba terhadap nelayan, karena dengan program ini nelayan tidak perlu lagi berburu ikan namun hanya mengambil ikan di laut melalui rumpon-rumpon yang sudah di tebar dilaut. Program ini berhasil mengubah konsep penangkapan ikan dari berburu (hunting) ke memanen (Harvesting) ikan.

 

Untuk menerjemahkan program 1.000 rumpon yang merupakan program prioritas Bupati Bulukumba, maka menurut Yusli Sandi, S.Kel,M.Si Kepala Bidang Perikanan Tangkap, menuturkan bahwa program ini harus dilakukan penyesuain dan sedikit modifikasi untuk mengikuti regulasi dan kondisi ekosistem yang ada. Lebih lanjut kepala bidang perikanan tangkap menjelaskan bahwa secara regulasi ada pengaturan jarak antar rumpon dalam permenkp nomor 36 Tahun 2023 tentang penempatan alat penangkapan ikan dan alat bantu penangkapan ikan terukur sehingga cukup sulit untuk mengadakan rumpon apung sebanyak itu jika hendak menempatkannya di perairan sekitar Bulukumba, karena tujuan dari penempatan rumpon ini adalah mendekatkan ikan ke wilayah perairan bulukumba.

 

Untuk itu, untuk mencapai tujuan mendekatkan dan memperbanyak populasi ikan di perairain sekitar Bulukumba, maka selain rumpon apung diperlukan banyak rumah ikan yang tidak hanya berfungsi untuk menarik ikan pelagis namun juga menarik ikan demersal serta berbagai biota lainnya yang lebih kompleks. Bahkan kepala bidang perikanan tangkap menjelaskan dalam acara Sosialisasi Fishing Ground (18/12/2023) bahwa saat ini dirinya sedang mengembangkan jenis rumpon baru yang dia sebut sebagai Rumpon Layang (Pohon Laut) yang berfungsi untuk menarik schooling ikan pelagis dan demersal sekaligus. Pohon laut ini akan menjadi hutan di tengah lautan sehingga tercipta ekosistem baru bagi biota laut dan berpotensi menjadi areal Fishing Ground (Area Tangkapan Ikan) baru, menariknya investasi untuk membuat 1 (satu) unit Pohon Laut hanya sebesar RP.511.000 sehingga sangat memudahkan bagi nelayan. Selain itu, Yusli menyiapkan konsep rumpon dasar yang nantinya akan berfungsi sebagai rumah ikan bahkan bisa berfungsi sebagai tempat memijah/berkembang biak dan berlindung bagi ikan-ikan. Rumpon dasar ini sudah diuji cobakan di herlang turungan beru.

 

Dengan berbagai program terobosan diatas, diharapkan Nelayan tidak perlu lagi mencari ikan tapi memanen ikan di laut. Selain dari pembuatan Fishing Ground buatan berupa rumpon dan rumah ikan, Dinas Perikanan juga menerapkan sistem pencarian ikan menggunakan data citra satelit yang direlay langsung dari hasil analisis BROL (Balai Riset dan Observasi Laut) yang dideminasi melalui Group WA dan media lainnya, program pencarian ikan melalui data citra satelit ini kami sebut sebagai CECAR (Cara Cerdas Cari Ikan).

No comments:

Post a Comment