Sunday, April 21, 2024

DIMANA ADA AIR DISITU ADA IKAN

 



Untuk memaksimalkan potensi lahan di sekitar kita, maka berbagai upaya perlu dilakukan untuk memanfaatkan lahan tersebut. Pemanfaatan lahan ini sangat berkontrbusi terhadap peningkatan pendapatan masyarakat.

Salah satu lahan yang selama ini abai dimanfaatkan adalah lahan genangan air, dibanyak tempat genangan air ini jarang dimanfaatkan sehingga cenderung justru menjadi sarang berkembang biaknya bibit nyamuk. Padahal jika melihat potensi genangan air sekecil apapun bisa dimanfaatkan untuk budidaya ikan. Budidaya digenangan air tentu diperlukan selektivitas jenis ikan, jika genangannya berlumpur bisa menggunakan ikan gabus ataupun ikan betook. Jika Genangannya agak luas maka bisa menggunakan ikan nila ataupun ikan lele.

Dengan termanfaatkannya lahan secara maksimal untuk budidaya ikan, maka tidak hanya berpotensi untuk meningkatkan pendapatan namun juga untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat dan bahkan bisa berkontribusi terhadap pencegahan stunting.

Rupanya prinsip “ Dimana Ada Air disitu Ada Ikan” ini sudah diterapkan dengan baik oleh Masyarakat Dusun Bonto Suka Desa Bontotanga Kecamatan Bontotiro. Dibawah bimbingan penyuluh perikanan Bapak Amiruddin masyarakat desa ini memanfaatkan ChekDam untuk memelihara ikan, aktivitas memelihara ikan di chekdam sama sekali tidak menganggu sistem irigasi pertanian karena hanya memakai air dan tidak mengurangi debit air yang mengalir ke areal persawahan.

Lahan budidaya ini seluas 5 x 7 meter, dengan komoditas budidaya adalah ikan nila. Menurut masyarakat setempat ikan budidaya tumbuh sangat cepat karena sumber mata air begitu besar sehingga air mengalir secara terus menerus ditambah lagi dengan tambahan pakan pellet yang diberikan. Selain itu penebaran ikan hanya dilakukan sekali dan sudah bertahun-tahun ikannya diambil namun ikan di lahan budidaya ini tetap berkembang pesat. Hal ini karena ikan jenis nila memang dapat berkembang biak sendiri meski tidak dilakukan pemijahan buatan.

Ikan nila yang dibudidayakan saat ini baru untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, namun kedepan pembudidaya berencana untuk menjualnya ke pasaran. Namun demikian menurut penyuluh perikanan Amiruddin untuk naik kelas ke budidaya komersil masyarakat ini harus mengubah dulu pola budidayanya, seperti pemisahan ikan besar dan kecil termasuk pemisahan jantan dan betina. Selain itu proses berkembang biak ikan ini tidak bisa dibiarkan dalam satu kolam karena akan terjadi perkawinan sedarah (inbreeding). Kualitas bibit hasil inbreeading tidak berkualitas tutup amiruddin dalam wawancaranya.

No comments:

Post a Comment