Wednesday, July 27, 2022

PERIKANAN OPTIMALKAN PELAYANAN NELAYAN DENGAN SISTEM JEMPUT BOLA

 

Nelayan adalah salah satu profesi mulia karena berkat jasa mereka masyarakat bisa memperoleh asupan nutirisi tingkat tinggi yang bermanfaat tidak hanya pada kesehatan namun bisa juga berdampak pada kecerdasan otak. Namun demikian, meski profesi ini memliki peran yang sangat vital terhadap kehidupan namun ternyata profesi ini sedikit termarginalkan karena  dianggap berisiko tinggi seperti rentannya kecelakaan laut dan tidak adanya pihak asuransi yang mau memberikan penjaminan terhadap kapal perikanan mereka, hal ini pula yang menjadi acuan perbankan sehingga mereka juga tidak memberikan pinjaman berusaha kepada nelayan dengan penjamiman kapal, kalaupun nelayan diberikan pinjaman mereka harus mencari alternative penjaminan yang lain.

 

Untuk itu perlu ada keberpihakan pemerintah terhadap profesi ini agar kelak semua orang bisa berbangga menjadi nelayan. Olehnya itu untuk memaksimalkan pelayanan terhadap nelayan Dinas Perikanan melakukan “Jemput Bola” dengan menemui langsung nelayan untuk mendengarkan keluhan-keluhan mereka sekaligus memberikan updating informasi-informasi terbaru baik itu informasi prosedur penerimaan bantuan maupun informasi teknologi terapan yang kemungkinan mereka bisa terapkan dalam mendukung usaha mereka.

 

Pada hari Rabu tanggal 27 Juli 2022 aparat Dinas Perikanan Bulukumba melakukan pertemuan santai dengan nuansa kekeluargaan dengan nelayan Kecamatan Herlang yang berlokasi di Kantor Kecamatan. Acara ini dihadiri sekitar 30 orang dari nelayan dan sifatnya swadaya (tanpa APBD). Acara swadaya ini dilakukan untuk menghilangkan formalitas yang biasanya justru memberi jarak antara aparat dan nelayan. Dari pihak Dinas Perikanan dihadiri oleh Pejabat Fungsional Analis Kebijakan yaitu Ibu Farida Syam,S.Pi, Andi Apriyani Patsyar,S.Pi,M.Si dan Analis Kenelayanan Taufik,S.Pi serta staf lainnya. Dalam acara ini Ibu Farida Syam menyampaikan bahwa nelayan saat ini sudah menjadi prioritas Pemda Bulukumba dimana Pemda telah meluncurkan program 1.000 rumpon sebagai upaya dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan. Lebih lanjut ibu Apriyani menambahkan bahwa bantuan di perikanan dapat diakses oleh siapa saja tanpa harus melakukan lobby-lobby, tapi nelayan hanya diperlukan untuk memenuhi semua aspek persyaratan dalam penyaluran bantuan, seperti nelayan harus tergabung dalam kelompok perikanan yang sudah terdaftar dan memiliki proposal.

 

Bapak Taufik kemudian juga memberikan penjelasan bahwa meskipun nelayan sudah memenuhi persyaratan tidak serta merta langsung menerima bantuan karena harus antri dengan nelayan lain yang terlebih dahulu memberikan usulannya ke Dinas Perikanan. Kelompok yang juga sudah mendapat giliran tidak otomatis mendapatkan karena masih ada tahapan verifikasi kelompok untuk menguji tingkat kebenaran dokumen yang disampaikan, identifikasi kebutuhan real dan kemampuan kelompok dalam memanfaatkan bantuan nantinya. Jika kelompok sudah lulus uji verfikasi maka kelompok tersebut sudah layak untuk mendapatkan bantuan.

 

Penjelasan kemudian ditambahkan lagi oleh Ibu Risma salah satu staf dinas perikanan, bahwa nelayan tidak perlu khawatir mengenai urutan kelompok penerima bantuan, karena verifikasi daftar kelompok dilaksanakan secara digital dengan aplikasi SABAR MENANTI, Aplikasi ini dibuat sendiri oleh ASN dinas perikanan tanpa membebani biaya APBD, Pembuatan aplikasi ini semata-mata dilakukan oleh ASN perikanan sebagai wujud komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan mewujudkan transparansi dalam pendistribusian bantuan. Aplikasi SABAR MENANTI ini dipopulerkan oleh Kabid Pengolahan dan Pemasaran Ikan Bapak Fachry Amal,S.PI.

 

Pertemuan Sawadaya tapa ABPD seperti ini akan diperbanyak karena pertemuan informal terbukti lebih berhasil menggali aspirasi ketimbang pertemuan formal yang membuat nelayan segan dalam menyampaikan unek-uneknya.

No comments:

Post a Comment