Sunday, February 4, 2018

BULUKUMBA SURGA TAMBAK INTENSIF

Tambak Intensive di Bulukumba              
           Kabupaten Bulukumba mungkin agak asing di beberapa telinga masyarakat Indonesia lebih – lebih masyarakat dunia, jika dilakukan survey mungkin orang-orang yang mengenal bulukumba lebih banyak karena eksotisme pantai – pantai yang khas terdiri dari bebatuan kapur dan pantai pasir putih yang begitu mempesona. Beberapa pantai yang tersohor diantaranya adalah Pantai Bira, Pantai Apparaleng, Pantai Samboang dan Pantai Maurummasa. Serangkaian pantai – pantai tersebut merupakan zamrud yang tak ternilai harganya meskipun belum begitu menglobal.
Letak Geografis Kabupaten Bulukumba
                Namun pada kesempatan kali ini kami tidak akan menuturkan lebih banyak mengenai keindahan pantai dimaksud. Banyak potensi Maritim lainnya yang jarang terkekspose, salah satu diantaranya adalah potensi pengembangan tambak intensif. Tambak intensif di Kabupaten Bulukumba tergolong cukup pesat dimana sampai saat ini terdapat sekitar 7 (tujuh) perusahaan besar pengelola tambak yang beroperasional disini, adapun pengelola tambak dimaksud dapat dilihat dalam daftar berikut :
No.
Nama Perusahaan
Lokasi
1
PT. Asindo
Marirennu Kec. Gantarang
2
PT. 2512
Marirennu Kec. Gantarang
3
PT. Panca
Marirennu Kec. Gantarang
4
PT. GGA
Jalanjang Kec. Gantarang
5
PT. Sitto Lestari
Tanah Lemo Kec. Bonto Bahari
6
PT. Agro Nusantara Halid
Tanah Lemo Kec. Bonto Bahari
7
Hj. Martini dahlan

Sumber : Dinas Perikanan
                Pengelola tambak diatas selain sudah tergolong besar juga merupakan pioneer dalam hal pengembangan teknologi budidaya tambak. Sebut saja PT. GGA (Goysen Global Aquaculture) mereka adalah perusahaan tambak yang terkenal dalam pengembangan usaha budidaya tambak. Produktifitas dari tambak yang dikelola mereka tergolong sangat tinggi dimana dengan luasan ¼ Ha mereka mampu memproduksi sebesar 7 – 8 Ton per Panen (Sumber:Wawancara). Dengan produksi seperti itu maka produksi tambak perusahaan tersebut per hektar / Tahun dengan asumsi 3 (tiga) kali panen efektif pertahun dapat mencapai 96 Ton. Dengan asumsi hanya 25% dari lahan total yang dimiliki (20 Ha) yang produktif, maka potensi produksi bisa mencapai 480 Ton. Nilai dari produksi ini sebesar Rp. 21.600.000.000 (Dua Puluh Satu Milyar Enam Ratus Juta Rupiah). Angka ini tentunya sangat fantastis karena nilai produksi tersebut baru bersumber dari 1 (satu) perusahaan, itupun dengan perhitungan yang sangat minimal yaitu 25 % dari kapasitas produksi. Jika kita menganalisis lebih jauh maka nilai produksi rata – rata 7 (Tujuh) perusahaan bisa mencapai 100 Milyaran per tahun (Asumsi: Produksi Tahunan dirata-ratakan). Hal ini juga sejalan dengan data nilai produksi Dinas Perikanan 2017 untuk budidaya air payau sebesar Rp. 213.088.300.000 (Dua Ratus Tiga Belas Milyar Delapan Puluh Delapan Juta Tiga Ratus Ribu Rupiah).
                Semaraknya para investor tambak yang berdatangan di Kabupaten Bulukumba sebenarnya tidak terjadi begitu saja, melainkan karena secara potensi Bulukumba memang memiliki kondisi perairan laut yang sesuai. Kondisi bahan cemar perairan juga tergolong sangat sedikit sehingga perairan wilayah laut di daerah ini cukup bisa menopang kehidupan udang. Adapun kondisi perairan Kabupaten Bulukumba sebagai berikut :
Sumber : Athira, Dkk, 2016
                Dari berbagai indikator diatas seperti Salinitas, pH dan Oksigen terlarut memang sesuai dengan kondisi yang diinginkan oleh biota terutama untuk udang. Terlihat bahwa pH rata-rata diperairan Bulukumba sebesar 8,155, angka ini sangat sesui dengan pertumbuhan udang dimana kebutuhan pH untuk udang 7- 9. Begitupula salinitas yang rata-ratanya mencapai 30,88 ppt juga sangat disukai oleh udang vanname karena pada dasarnya udang ini memang udang laut bukan udang yang hidup di muara seperti udang windu. Begitupula indikator lainnya terlihat cukup baik dalam menopang pertumbuhan budidaya udang.
Bulukumba Penghasil Devisa Negara
                Menyadari tingginya nilai produksi tersebut maka arah kebijakan pemerintah baik itu pusat maupun daerah mestinya memberikan perlakukan khusus dalam pengembangan investasi tambak. Investasi tambak sangat penting karena komoditas tambak merupakan orientasi ekspor sehingga mempunyai peranan besar dalam menyumbangkan devisa ke negara. Olehnya itu pemerintah pusat juga tidak boleh membiarkan pemerintah daerah dalam mengembangkan budidaya ini karena devisa yang dihasilkan sangat berpotensi membantu APBN. Bisa dibayangkan jika kontribusi tambak intensif ini saja yang bisa mencapai 21 milyar per tahun maka jika dikonversi dalam dollar amerika (kurs saat ini $1 = 12.350) = $ 1.748.988. artinya kontribusi tambak intensif saja terhadap negara dalam hal devisa mencapai 1.748.988 (Satu Juta Tujuh Ratus Empat Puluh Delapan Ribu Sembilan Ratus Delapan Puluh Deapan  Dollar amerika), pun itu belum menghitung produksi tambak lainnya diluar perusahaan tambak yang disebutkan tadi.

No comments:

Post a Comment