Thursday, January 20, 2022

PELUANG INVESTASI RUMPUT LAUT BULUKUMBA



1.   Potensi Rumput Laut

  Komoditas Rumput Laut di Kab.Bulukumba merupakan salah satu komoditas     andalan. Hal ini karena komoditas Rumput Laut memberi kontibusi sifnificant terhadap penghasilan pembudidaya. Pada tahun 2020 Kab. Bulukumba menghasilkan rumput laut sebesar 191.389 ton dengan rata-rata harga sebesar Rp.2.500/Kg kondisi basah, maka komoditas ini menghasilkan nilai sebesar Rp. 404.051.000.000,-. (Empat Ratus Empat Juta Lima Puluh Satu Juta Rupiah).

Jumlah RTP pembudidaya rumput laut pada tahun 2020 yaitu 3.173 keluarga, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata penghasilan per 1 RTP pembudidaya rumput laut sebesar Rp. 127.340.000 / Tahun, jika diratakan perbulan berarti setiap RTP menghasilkan Rp. 10.612.000 / Bulan, penghasilan ini belum memperhitungkan biaya produksi dan biaya operasional lainnya yang bisa mencapai sekitar 40% dari hasil produksi, namun penghasilan tersebut tentunya sangat tinggi karena sudah melampaui UMR (Upah Minimum Regional), sehingga kedepan sektor ini dapat dijadikan  andalan dalam mengentaskan kemiskinan daerah, dan mengurangi pengangguran. Potensi pengembangan rumput laut ini masih terbuka lebar, karena potensi pengembangan rumput laut yang dimiliki oleh Kab. Bulukumba adalah sekitar 9.000 Ha dan yang terkelola baru sekitar 7.000 Ha.

No

Tahun

Produksi (Ton)

Per Tahun

Per Bulan

1

2016

158.440

13.203

2

2017

159.325

13.277

3

2018

178.000

14.833

4

2019

176.531

14.710

5

2020

191.389

15.949

Tabel 1: Perkembangan Produksi Rumput laut dari tahun ke tahun

1.   Potensi Investasi

Budidaya rumput laut yang intensif untuk saat ini masih berada pada pantai selatan yang terdiri  4 kecamatan yakni Kecamatan Gantarang, Kecamatan Ujung Bulu, Kecamatan Ujung Loe dan Kecamatan Bonto Bahari. Sementara 3 kecamatan lainnya masih belum dilaksanakan budidaya intensif. Untuk itu kedepan potensi pengembangan akan diupayakan dengan cara ekstensifikasi lahan yaitu dengan melaksanakan budidaya rumput laut intensif pada 3 kecamatan dimaksud. Berikut disajikan dalam peta kesesuain pengembangan rumput laut.

 

Gambar 1: Peta Budidaya Rumput Laut

Dari peta terlihat (warna kuning) bahwa hanya pantai bagian selatan yang termanfaatkan untuk areal budidaya rumput laut, sementara pantai timur belum dimanfaatkan untuk budidaya, kalaupun ada hanya dalam skala kecil, sehingga masih rentan terhadap serangan predator. Hal ini karena pada pantai timur ini  terdapat banyak ikan karang yang merupakan predator rumput laut.

          Penyebab lain lambatnya perkembangan budidaya rumput laut di pantai timur adalah karena geomorfologi pantai timur yang cenderung curam dengan kisaran pasang surut yang tinggi, sehingga membutuhkan sebuah input metode berbudidaya yang berbeda dibandingkan dengan metode budidaya yang dilaksanakan di wilayah pantai selatan. Dengan demikian pengembangan rumput laut kedepan memerlukan input investasi yang lebih besar pula.

          Adapun panjang garis pantai yang potensial untuk budidaya rumput laut di Pantai Selatan yaitu sepanjang 51,96 Km dengan luas eksisting budidaya 7.000 an Ha, dan panjang garis pantai timur sepanjang 50,69 km dengan luasan areal yang memungkinkan sekitar 5.709 Ha. Adapun hasil poligon Budidaya Rumput Laut sebagai berikut :

Gambar 2 : Kawasan Budidaya Rumput Laut

Dari gambar diatas terlihat bahwa poligon warna hijau merupakan wilayah budidaya rumput laut eksisting dan merupakan kawasan yang berada pada bagian selatan bulukumba, sementara untuk pantai timur adalah warna biru dan saat ini baru merupakan kawasan potensi budidaya rumput laut.



No comments:

Post a Comment